Minggu, 29 Juli 2018

A Letter Part 2

Hi... hows after life?
gak akan pernah bisa lupa. apalagi kalau lagi pulang, terus jalan-jalan lewat depan rumahmu. Huruf R di dalam simbol hati masih juga di pajang di dinding rumah kamu. seolah ga pernah usang.

hmmm it has been so long ya,, lama ga ketemu. maaf selama ini aku ga pernah nyapa kamu. walau hanya dalam tulisan seperti ini. tapi aku selalu mengenang... dan selalu kepikiran. Semua karena rinduku,, rindu akan kamu yang sangat nakal.

time flies,, aku sudah dewasa sekarang. banyak hal yang kamu lewatkan Res. Dan sekarang aku mulai membayangkan rupamu di usia kita sekarang, andai ada umurmu hingga saat ini :")
pasti saat ini kita sedang ngobrol ya tentang kehidupan kita. Hmmm... aku punya kabar bahagia Res,, kamu pasti akan bahagia mendengarnya. finally I found him. I found my prince,, weheheheeee semua gadis pasti memiliki pernikahan sebagai mimpinya. satu-satu harapanku mulai terwujud Res,, aku senang. Andai kau juga ada disini, turut merasakan kebahagiaan ini. :")

selalu ingat, saat terakhir kita bertemu, kau berlari menghindariku. aku tahu itu bukan karna kau membenciku. tapi karna kau malu soal keadaanmu saat itu. but why? kenapa harus? apakah aku tak cukup baik untuk menjadi temanmu? untuk menjadi pendengarmu? dan mengerti kesulitanmu? apa kau tak mempercayaiku?

bahkan ketika terakhir kalinya aku bisa melihatmu, semua orang bergunjing soal keburukan dan kesalahanmu. semuanya terasa menyakitkan. mungkin ada beberapa hal yg membuatmu melakukan kesalahan, dan ada saat dimana kau benar-benar salah. tapi aku yakin jauh di dalak dirimu kamu memiliki hati yang lembut, dan hati yang baik. Apapun yg membuatmu berperilaku seperti yang tidak orang lain harapkan pasti suatu alasan yg sangat jelas bagimu utk bisa melalkukannya,, dan tentu saja sebenarnya kau tak ingin. tapi orang lain tak pernah tahu apa yg kamu alami, bagaimana berat dan menyakitkannya, bagaimana kau melaluinya, tak pernah ada yang tahu. aku selalu yakin, kau tak seperti yang orang lain pikirkan.

hmm sudahlah,, aku hanya ingin mengenang hal - hal yg terbaik. Aku hanya sedikit menyesal kenapa aku tak bisa membantumu. Andai saat itu, kau membuka diri aku pasti ada. Atau aku yg terlalu jauh? maafkan aku,, aku gagal menjadi teman terbaik.

Res, ini bukan salam perpisahan... hanya saja kehidupanku akan lekas berubah.  Aku berterima masih pada Allah telah menghadirkanmu dalam kehidupanku. Terimakasih telah menghiasi dan membuat cerita indah pada masa kecilku. ini adalah memori terbaik yang aku miliki. terimakasih untuk masa kecil yang indah dan berharga,, terimakasih telah menjadi fans fanatiku, semuanya membuatku merasa spesial. terimakasih atas segalanya,, maafkan aku yg gagal menjadi sahabatmu.

thx for everything, bro!
Rest in Peace, Widianto Resi Utomo Putro. :")

Minggu, 22 Juli 2018

A Letter

Hi, apa kabar...
kemarin aku memikirkanmu lagi, dan lagi. Rasanya masih sakit, aku seperti terluka jauh di dalam, tak pernah berdarah, dan tak tau apa bisa disembuhkan.

Lagi dan lagi, memikirkanmu membuatku merasakan penyesalan yang teramat dalam. Andai kamu tahu, aku selalu menyayangimu bagaimanapun dirimu. Melihatmu berakhir seperti ini, aku merasa tak berguna sebagai orang yang selalu menyayangimu.

Res, kita ngobrol yuk...

Res, bagaimanapun takdir ini terjadi, bisakah aku bertanya?
Aku tahu kau selalu sayang padaku, diam-diam memperhatikan aku, tapi kenapa kau tak pernah berusaha jujur pada perasaanmu? tak bisakah kau bersikap baik padaku, dan kita bisa menjadi sahabat terbaik di dunia?

Tidak, aku sangat mengenalmu. Seperti inipun kita tetap sahabat terbaik di seluruh semesta. Kau pasti terlalu gengsi mengakuinya waktu itu kan? Bahwa kau sebenarnya adalah fans beratku, hahaha
sudahlah Res, tak ada gunanya kamu mengelak. Apalagi yg bisa kau katakan sekarang? aku tahu kau meminta ibumu memberimu adik perempuan lalu kau ingin ibumu menamainya indah kan? lalu kau ingin ibumu menyekolahkannya di TK Masithoh XV kan? agar dia secantik dan sepintar aku. Apa lagi kalu bukan fans berat?

Jangan mengelak lagi, aku tahu kamu sering bercerita pada ibumu jika kau menyukai gadis kecil yang manis, rambut sebahu, poni kuda, dan kulitnya putih. Lalu suatu hari kau bilang pada ibumu bila gadis itu menyiramu pakai air bekas pel lalu kau berdua dihukum karena saling bertengkar. Iya, aku ingat waktu itu sedang kerja bakti sekolah dan kau terus menggangguku. Rupanya kau hanya cari perhatianku ya,, supaya kita bisa berteman. Gadis itu tentu adalah aku.

Hari berlalu, kita menjalaninya selalu dengan pertengkaran. Tapi dibalik itu aku selalu berharap kita bisa saling bersikap baik. Rupanya kita sama-sama gengsi yaaa... tapi sejujurnya aku selalu sedih, kenapa kau tak pernah bersikap manis padaku. Padahal aku mencoba baik padamu. Selalu saja kau menggangguku, dan ciri khasmu adalah mengataiku "ngocol lu!" haha dasar anak Jakarta kampret, murid pindahan aja songong banget!!! dan tak hentinya meledeku "Hu cewe Bandung Lautan Api" kamu memang absurd!!

Ha,, lalu ingatkah kamu, aku pernah membohongimu tentang pohon apel yang kutanam di rumah? seketika itu kau datang memintanya,, lalu kusuruh petik sendiri. Kau memetiknya banyak, dan ketika digigit apel itu bersepah dan sangat pahit. Haha itu adalah Buah Mahkota Dewa. Terlihat merah segar tapi pahit. Lalu kau marah padaku dan melempariku dengan itu... :")

Lalu hari dimana kau terlihat sangat menyesal melihatku kesakitan karena alergi, dan kau turut andil dalam perbuatan itu! ingat kan? tapi kamu pasti ga mau mengakui kalau kamu sedih ngeliat aku sakit! haha hari itu musim panen, sekolah kita yang dipinggir sawah membuat kita leluasa bermain di pinggir sawah. Lalu kau tau aku sangat phobia terhadap ulat, kau ambil kupu2 padi (*biasanya makin banyak saat musim panen) kau berkata bahwa itu akan menjadi ulat, lalu aku berteriak histeris. Kau semakin suka melihatnya, bersama geng rusuhmu, Rohman, Fajar, dan Prima kalian mengerjaiku. Meski pelaku utamanya adalah fajar, tapi kamu suporter terbaiknya sehingga dia dengan sukses memasukan belasan kupu-kupu padi itu ke bajuku. :( seketika itu aku kesakitan karena alergi (kupu-kupu itu punya serbuk di sayapnya, bagi orang yg sensitif itu bisa membuatmu cukup sesak nafas dan merasakan gatal luar biasa dan panas) Sambil menangis aku lari pulang ke rumah dan tak kembali lagi ke sekolah. Esok paginya kau menyapaku dengan sangat lembut, dan raut muka sedih penuh penyesalah. Ketahuan kaan?

Res, aku juga tahu siapa orang yang menaruh origami kodok bertuliskan "I Love You" lalu, coklat berpita merah, dan buku seni musik yang tiba-tiba ada di pintu rumahku. Itu adalah kamu kan... rese-rese begitu hatimu amatlah lembut dan perhatian kan... :* :* dan kau pura-pura tak tahu saat aku berterima kasih.

Jadi gaes, hari itu Resi yg adalah anak semata wayang, manja, ngeselin dan selalu dicukupi keinginannya oleh orang tuanya itu ke sekolah bawa buku seni baru. di dalamnya ada materi musik, lagu daerah, lagu wajib nasional, juga materi seni melipat atau origami. Karena amat tertarik, aku ingin meminjamnya. Tapi Resi yang rese itu ga ngasih pinjam, padahal anak lain dipinjami :( . Tapi siangnya, pulang sekolah aku pulang duluan. Sampai di rumah, ganti baju, makan, dan nonton tv. tiba2 ada suara anak berlari. aku keluar lalu kudapati ada buku seni itu di depan pintu. Ku ambil, dan disitu terlihat jelas bekas tulisan Nama seseorang yang dihapus. You know lah gaes, nama siapa yang ada di dalamnya. Dan orangnya ga ngaku lagi waktu keesokan paginya aku berterimakasih. padahal udah jelas, ada namanya di buku itu. dihapuspun masih keliatan jelas! Dasar bodoh!!!

Lalu hari berikutnya ada origami kodok itu... haha dasar anak bodoh... :")

Bagaimana mungkin aku tak menyayangimu Res... :") tak banyak benda kenangan darimu, tapi memori ini adalah yang paling berharga.

Taukah kau, kenangan terbahagia saat bersamamu yang aku punya? adalah saat kau punya sepeda baru, lalu kau bilang padaku "indah mau pinjam sepedaku ga? belum ada yang pinjem looh" tapi karena itu sepeda laki, tinggi dan ada palangnya aku ga bisa make :( kakiku ga nyampe...

akupun berkata: "ngapain lu sok baik, biasanya juga ngajak berantem"

Resi : "Hari ini ga mau berantem dulu. jadi mau nyobain sepeda baru ga?"

aku: "ga bisa, terlalu tinggi, ada palangnya. nanti aku jatuh"

you know gaes, dia jawab gimana?

"Aku pengen kamu nyobain sepeda baruku, sebelum temen yang lain. yaudah Ini aku udah  pasangin foot step. kamu bisa berdiri disitu ga? aku boncengin kamu"

lalu aku milih dibonceng duduk di palang depan daripada berdiri di belakang,, setelah beberapa saat, pantatku sakit dan aku akhirnya ngebonceng kamu berdiri di belakang. kamu inget kan Res? itu sungguh sore yang bahagia... :")

Kebahagiaan lain, adalah di kebun binatang saat study tour sekolah, kamu dengan manis mengajaku foto berdua. dan kamu bilang "aku sama Ain ga pacaran kok, km jangan pikirin ya. Aku mau foto berdua buat kenang-kenangan"
Aaaaaah.... gimana aku ga meleleh? tapi kok kalimatnya absurd gitu yaaa... -____-

Tapi andai saja, kau ga nyobek foto itu pasti aku sekarang punya kenangan foto itu. kamu jahat...

Ah... aku juga ingat hari saat kau memboncengku sepeda, kamu pakai kaos kuning. terlihat amat ganteng dengan kulit putihmu. Lalu kau menyisir rambutmu dengan rapi, disisir ke belakang. Persis seperti yang pernah ku katakan bahwa kau terlihat lebih baik dengan itu. Hari itu kau datang menuruti kata-kataku. Sore itu jadwal kita latihan tari, kau datang 2 jam lebih cepat untuk mengajaku bersepeda. huaaa masih bocah udah so sweet...

Tak cukup 2 jam aku ngetik ini untuk mengenangmu Res, mengenang segala hal tentang kita. Tak akan pernah cukup. Sama seperti rinduku....

Besok kita terusin ngobrolnya ya Res,, aku harus tidur.

I Love you too Res... :")