tag:blogger.com,1999:blog-6613746328366855762024-03-13T10:22:47.401+07:00Indah CornerPojokan tempat menyimpan unek-unek, Isi pikiran, dan teori tanpa dasar. Selamat datang di Pojokan !!!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-66823254201066675712018-07-29T23:09:00.001+07:002018-07-29T23:09:56.619+07:00A Letter Part 2<p dir="ltr">Hi... hows after life?<br>
gak akan pernah bisa lupa. apalagi kalau lagi pulang, terus jalan-jalan lewat depan rumahmu. Huruf R di dalam simbol hati masih juga di pajang di dinding rumah kamu. seolah ga pernah usang. </p>
<p dir="ltr">hmmm it has been so long ya,, lama ga ketemu. maaf selama ini aku ga pernah nyapa kamu. walau hanya dalam tulisan seperti ini. tapi aku selalu mengenang... dan selalu kepikiran. Semua karena rinduku,, rindu akan kamu yang sangat nakal.</p>
<p dir="ltr">time flies,, aku sudah dewasa sekarang. banyak hal yang kamu lewatkan Res. Dan sekarang aku mulai membayangkan rupamu di usia kita sekarang, andai ada umurmu hingga saat ini :")<br>
pasti saat ini kita sedang ngobrol ya tentang kehidupan kita. Hmmm... aku punya kabar bahagia Res,, kamu pasti akan bahagia mendengarnya. finally I found him. I found my prince,, weheheheeee semua gadis pasti memiliki pernikahan sebagai mimpinya. satu-satu harapanku mulai terwujud Res,, aku senang. Andai kau juga ada disini, turut merasakan kebahagiaan ini. :") </p>
<p dir="ltr">selalu ingat, saat terakhir kita bertemu, kau berlari menghindariku. aku tahu itu bukan karna kau membenciku. tapi karna kau malu soal keadaanmu saat itu. but why? kenapa harus? apakah aku tak cukup baik untuk menjadi temanmu? untuk menjadi pendengarmu? dan mengerti kesulitanmu? apa kau tak mempercayaiku?</p>
<p dir="ltr">bahkan ketika terakhir kalinya aku bisa melihatmu, semua orang bergunjing soal keburukan dan kesalahanmu. semuanya terasa menyakitkan. mungkin ada beberapa hal yg membuatmu melakukan kesalahan, dan ada saat dimana kau benar-benar salah. tapi aku yakin jauh di dalak dirimu kamu memiliki hati yang lembut, dan hati yang baik. Apapun yg membuatmu berperilaku seperti yang tidak orang lain harapkan pasti suatu alasan yg sangat jelas bagimu utk bisa melalkukannya,, dan tentu saja sebenarnya kau tak ingin. tapi orang lain tak pernah tahu apa yg kamu alami, bagaimana berat dan menyakitkannya, bagaimana kau melaluinya, tak pernah ada yang tahu. aku selalu yakin, kau tak seperti yang orang lain pikirkan.</p>
<p dir="ltr">hmm sudahlah,, aku hanya ingin mengenang hal - hal yg terbaik. Aku hanya sedikit menyesal kenapa aku tak bisa membantumu. Andai saat itu, kau membuka diri aku pasti ada. Atau aku yg terlalu jauh? maafkan aku,, aku gagal menjadi teman terbaik.</p>
<p dir="ltr">Res, ini bukan salam perpisahan... hanya saja kehidupanku akan lekas berubah. Aku berterima masih pada Allah telah menghadirkanmu dalam kehidupanku. Terimakasih telah menghiasi dan membuat cerita indah pada masa kecilku. ini adalah memori terbaik yang aku miliki. terimakasih untuk masa kecil yang indah dan berharga,, terimakasih telah menjadi fans fanatiku, semuanya membuatku merasa spesial. terimakasih atas segalanya,, maafkan aku yg gagal menjadi sahabatmu.</p>
<p dir="ltr">thx for everything, bro! <br>
Rest in Peace, Widianto Resi Utomo Putro. :")<br></p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-49543025037977469912018-07-22T22:11:00.001+07:002018-07-22T22:11:08.890+07:00A Letter<p dir="ltr">Hi, apa kabar...<br>
kemarin aku memikirkanmu lagi, dan lagi. Rasanya masih sakit, aku seperti terluka jauh di dalam, tak pernah berdarah, dan tak tau apa bisa disembuhkan.</p>
<p dir="ltr">Lagi dan lagi, memikirkanmu membuatku merasakan penyesalan yang teramat dalam. Andai kamu tahu, aku selalu menyayangimu bagaimanapun dirimu. Melihatmu berakhir seperti ini, aku merasa tak berguna sebagai orang yang selalu menyayangimu.</p>
<p dir="ltr">Res, kita ngobrol yuk...</p>
<p dir="ltr">Res, bagaimanapun takdir ini terjadi, bisakah aku bertanya?<br>
Aku tahu kau selalu sayang padaku, diam-diam memperhatikan aku, tapi kenapa kau tak pernah berusaha jujur pada perasaanmu? tak bisakah kau bersikap baik padaku, dan kita bisa menjadi sahabat terbaik di dunia?</p>
<p dir="ltr">Tidak, aku sangat mengenalmu. Seperti inipun kita tetap sahabat terbaik di seluruh semesta. Kau pasti terlalu gengsi mengakuinya waktu itu kan? Bahwa kau sebenarnya adalah fans beratku, hahaha<br>
sudahlah Res, tak ada gunanya kamu mengelak. Apalagi yg bisa kau katakan sekarang? aku tahu kau meminta ibumu memberimu adik perempuan lalu kau ingin ibumu menamainya indah kan? lalu kau ingin ibumu menyekolahkannya di TK Masithoh XV kan? agar dia secantik dan sepintar aku. Apa lagi kalu bukan fans berat?</p>
<p dir="ltr">Jangan mengelak lagi, aku tahu kamu sering bercerita pada ibumu jika kau menyukai gadis kecil yang manis, rambut sebahu, poni kuda, dan kulitnya putih. Lalu suatu hari kau bilang pada ibumu bila gadis itu menyiramu pakai air bekas pel lalu kau berdua dihukum karena saling bertengkar. Iya, aku ingat waktu itu sedang kerja bakti sekolah dan kau terus menggangguku. Rupanya kau hanya cari perhatianku ya,, supaya kita bisa berteman. Gadis itu tentu adalah aku.</p>
<p dir="ltr">Hari berlalu, kita menjalaninya selalu dengan pertengkaran. Tapi dibalik itu aku selalu berharap kita bisa saling bersikap baik. Rupanya kita sama-sama gengsi yaaa... tapi sejujurnya aku selalu sedih, kenapa kau tak pernah bersikap manis padaku. Padahal aku mencoba baik padamu. Selalu saja kau menggangguku, dan ciri khasmu adalah mengataiku "ngocol lu!" haha dasar anak Jakarta kampret, murid pindahan aja songong banget!!! dan tak hentinya meledeku "Hu cewe Bandung Lautan Api" kamu memang absurd!!</p>
<p dir="ltr">Ha,, lalu ingatkah kamu, aku pernah membohongimu tentang pohon apel yang kutanam di rumah? seketika itu kau datang memintanya,, lalu kusuruh petik sendiri. Kau memetiknya banyak, dan ketika digigit apel itu bersepah dan sangat pahit. Haha itu adalah Buah Mahkota Dewa. Terlihat merah segar tapi pahit. Lalu kau marah padaku dan melempariku dengan itu... :")</p>
<p dir="ltr">Lalu hari dimana kau terlihat sangat menyesal melihatku kesakitan karena alergi, dan kau turut andil dalam perbuatan itu! ingat kan? tapi kamu pasti ga mau mengakui kalau kamu sedih ngeliat aku sakit! haha hari itu musim panen, sekolah kita yang dipinggir sawah membuat kita leluasa bermain di pinggir sawah. Lalu kau tau aku sangat phobia terhadap ulat, kau ambil kupu2 padi (*biasanya makin banyak saat musim panen) kau berkata bahwa itu akan menjadi ulat, lalu aku berteriak histeris. Kau semakin suka melihatnya, bersama geng rusuhmu, Rohman, Fajar, dan Prima kalian mengerjaiku. Meski pelaku utamanya adalah fajar, tapi kamu suporter terbaiknya sehingga dia dengan sukses memasukan belasan kupu-kupu padi itu ke bajuku. :( seketika itu aku kesakitan karena alergi (kupu-kupu itu punya serbuk di sayapnya, bagi orang yg sensitif itu bisa membuatmu cukup sesak nafas dan merasakan gatal luar biasa dan panas) Sambil menangis aku lari pulang ke rumah dan tak kembali lagi ke sekolah. Esok paginya kau menyapaku dengan sangat lembut, dan raut muka sedih penuh penyesalah. Ketahuan kaan?</p>
<p dir="ltr">Res, aku juga tahu siapa orang yang menaruh origami kodok bertuliskan "I Love You" lalu, coklat berpita merah, dan buku seni musik yang tiba-tiba ada di pintu rumahku. Itu adalah kamu kan... rese-rese begitu hatimu amatlah lembut dan perhatian kan... :* :* dan kau pura-pura tak tahu saat aku berterima kasih.</p>
<p dir="ltr">Jadi gaes, hari itu Resi yg adalah anak semata wayang, manja, ngeselin dan selalu dicukupi keinginannya oleh orang tuanya itu ke sekolah bawa buku seni baru. di dalamnya ada materi musik, lagu daerah, lagu wajib nasional, juga materi seni melipat atau origami. Karena amat tertarik, aku ingin meminjamnya. Tapi Resi yang rese itu ga ngasih pinjam, padahal anak lain dipinjami :( . Tapi siangnya, pulang sekolah aku pulang duluan. Sampai di rumah, ganti baju, makan, dan nonton tv. tiba2 ada suara anak berlari. aku keluar lalu kudapati ada buku seni itu di depan pintu. Ku ambil, dan disitu terlihat jelas bekas tulisan Nama seseorang yang dihapus. You know lah gaes, nama siapa yang ada di dalamnya. Dan orangnya ga ngaku lagi waktu keesokan paginya aku berterimakasih. padahal udah jelas, ada namanya di buku itu. dihapuspun masih keliatan jelas! Dasar bodoh!!!</p>
<p dir="ltr">Lalu hari berikutnya ada origami kodok itu... haha dasar anak bodoh... :")</p>
<p dir="ltr">Bagaimana mungkin aku tak menyayangimu Res... :") tak banyak benda kenangan darimu, tapi memori ini adalah yang paling berharga.</p>
<p dir="ltr">Taukah kau, kenangan terbahagia saat bersamamu yang aku punya? adalah saat kau punya sepeda baru, lalu kau bilang padaku "indah mau pinjam sepedaku ga? belum ada yang pinjem looh" tapi karena itu sepeda laki, tinggi dan ada palangnya aku ga bisa make :( kakiku ga nyampe...</p>
<p dir="ltr">akupun berkata: "ngapain lu sok baik, biasanya juga ngajak berantem"</p>
<p dir="ltr">Resi : "Hari ini ga mau berantem dulu. jadi mau nyobain sepeda baru ga?"</p>
<p dir="ltr">aku: "ga bisa, terlalu tinggi, ada palangnya. nanti aku jatuh"</p>
<p dir="ltr">you know gaes, dia jawab gimana?</p>
<p dir="ltr">"Aku pengen kamu nyobain sepeda baruku, sebelum temen yang lain. yaudah Ini aku udah  pasangin foot step. kamu bisa berdiri disitu ga? aku boncengin kamu"</p>
<p dir="ltr">lalu aku milih dibonceng duduk di palang depan daripada berdiri di belakang,, setelah beberapa saat, pantatku sakit dan aku akhirnya ngebonceng kamu berdiri di belakang. kamu inget kan Res? itu sungguh sore yang bahagia... :") </p>
<p dir="ltr">Kebahagiaan lain, adalah di kebun binatang saat study tour sekolah, kamu dengan manis mengajaku foto berdua. dan kamu bilang "aku sama Ain ga pacaran kok, km jangan pikirin ya. Aku mau foto berdua buat kenang-kenangan"<br>
Aaaaaah.... gimana aku ga meleleh? tapi kok kalimatnya absurd gitu yaaa... -____-</p>
<p dir="ltr">Tapi andai saja, kau ga nyobek foto itu pasti aku sekarang punya kenangan foto itu. kamu jahat... </p>
<p dir="ltr">Ah... aku juga ingat hari saat kau memboncengku sepeda, kamu pakai kaos kuning. terlihat amat ganteng dengan kulit putihmu. Lalu kau menyisir rambutmu dengan rapi, disisir ke belakang. Persis seperti yang pernah ku katakan bahwa kau terlihat lebih baik dengan itu. Hari itu kau datang menuruti kata-kataku. Sore itu jadwal kita latihan tari, kau datang 2 jam lebih cepat untuk mengajaku bersepeda. huaaa masih bocah udah so sweet...</p>
<p dir="ltr">Tak cukup 2 jam aku ngetik ini untuk mengenangmu Res, mengenang segala hal tentang kita. Tak akan pernah cukup. Sama seperti rinduku....</p>
<p dir="ltr">Besok kita terusin ngobrolnya ya Res,, aku harus tidur.</p>
<p dir="ltr">I Love you too Res... :")</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-50710828698320294902017-03-21T20:28:00.001+07:002020-02-14T10:23:55.312+07:00TIPS REKRUTMEN BPJS KETENAGAKERJAAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Well.. tiba juga gue nulis ini. udah lama pengen nulis, tapi sepertinya gue terlalu sibuk mempersiapkan masa depan. haha</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
jadi sebenernya ini adalah nazar, kalau gue ketrima di BPJS Ketenagakerjaan gue mau ngeshare pengalaman2 selama proses rekrutmen. dan yaaa,, gue berhasil lolos (sekarang udah jalan 3 tahun ) yauda, langsung aja gue share nih...</div>
<br>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;"><br></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Pendaftaran Online dan Seleksi Administrasi</b></div>
<br>
<div style="text-align: justify;">
Di tahap ini masih yakin banget lolos, gatau kenapa gue merasa memenuhi kriteria. haha dan gak tau juga kriteria penilaiannya gimana, ada juga beberapa temen yang ga lolos seleksi administrsi. Padahal ijazah sama jobtitle yang dipilih udah sama, dan persyaratan dokumen juga udah lengkap. Buat tahap ini jujur aja gue ga ada tips. heheee</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Test Online</b></div>
<div style="text-align: justify;">
setelah lolos seleksi administrasi, lu bakal dapet jadwal tes online. pastikan jadwal test online lu catet di buku agenda atau lu tulis gede-gede di cermin tempat biasa lu dandan. BIAR INGET. tes online ini ada perhitungan waktunya, dan waktu tidak bisa di ulang. jadi pastiin jawaban yang lu pilih udah bener-bener yakin. Pastiin juga, koneksi lancar. kalau gue dulu, gue memilih warnet yang nyaman, koneksinya bagus, dan punya genset kalau-kalau mati listrik kita tetep ga kehilangan koneksi. Bahkan beberapa jam sebelum test udah booking takut rame. Hehe Tips berikutnya, bawa kalkulator (kalo sempet makenya sih) kertas, pulpen, dan teman buat penyemangat (apalagi pacar :p) . Tapi kalo lu ngerasa terganggu kalo ada temen mending gausah. heheheheeee. Selain soal-soal hitungan dan logika, ada soal kepribadian juga,, nha yang ini jawab jujur sejujur-jujurnya soalnya kalau ngasal ngejawabnya juga tetep ketahuan. dan kalau lu ga ngejawab jujur, lu akan rugi karna disini adalah penilaian pertama terhadap kepribadian lu, sesuai apa ga dengan kebutuhan perusahaan. INGAT, JANGAN JADI DIRI YANG LAIN.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Confirmatory Test</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Mulai deg-degan di tes ini. haha Confirmatory isinya hampir sama dengan test online. Kebetulan gue ngedaftar BPJS Ketenagakerjaan ini 2x. Di pendaftaran yang sebelumnya, tahun 2015 ada test bahasa Inggris juga, tapi di pendaftaran 2016 kaga adaaaa.. na gatau nih di pendaftaran tahun ini. heheheee intinya soal-soal dalam test ini hampir sama (modelnya) dengan test online. Tips gue, JAWAB JUJUR, jangan nyontek, jawab sebisanya, jangan asal jawab/asal silang. Karena di setiap bagian soal dikasih waktu, biasanya cuma 3-5 menit. Dan kalau dalam jangka waktu hitungan menit itu lu bisa ngejawab banyak, malah jadi aneh (lu kebukti kelewat cerdas, atau ketahuan ngawur lol lol). Satu lagi saran gue, dari tahap ini sebaiknya lu udah mulai memperhatikan kesehatan, pola makan, rokok, kolesterol, diet, dsb. Selain karna jadwal test nantinya yang cukup padat, lu bakal dihadapkan dengan perasaan harap-harap cemas yang sangat kronis sehingga lu harus menjaga kesehatan. hahah ga sih,, nanti di akhir tahapan test ada test kesehatan, so ga ada salahnya lu mulai memperhatikan poin itu seawal mungkin kalo emang pengen lolos.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Psikotes</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hhmm pengalaman psikotes,, luar biasa!! karena tes ini banyak menguras energi. FYI, di tes seleksi BPJS itu pengumumannya langsung, Setelah kelar tes confirmatory test, dikasih tau kalau peserta yang lolos dan berhak mengikuti psikotes akan di umumkan malam ini. seetdah,, gue balik dengan cemas dan deg-degan. sampai naik motor ngegasnya aja gemeteran. But, karna gue sebelumnya dah pernah ikutan tes, dan lolos confirmatory jadi seenggaknya udah ada persiapan mental, tapi tetep! DEG-DEGan juga, haha. saran gue, lu musti bener-bener jaga stamina karna tes selanjutnya dilaksanakan keesokan harinya. Well,, untuk test psikologi ini gue mersiapin cemilan dan water sebanyak mungkin. FYI, lu kaga bakal sempet makan siang! sholat aja digilir dan dibatasin waktunya. test psikologi dimulai di pagi hari dan baru kelar menjelang magrib. nah di psikotes ini, ada tes kepribadian, kreplin, gambar-gambar, dan gue lupa selanjutnya. haha tes kepribadiannya cukup banyak, dan yang paling menyita energi adalah tes kreplin. ukurannya lebih gede dari koran, hurufnya kecil-kecil dan ah ya begitulah... mengingatnya aja udah pusing. haha abis itu lu diminta ngegambar pohon, rumah, orang, dan ngegambar objek dari 6 clue (bisa berupa titik, garis, lingkaran) untuk lu bikin jadi gambar yang utuh. terserah mau dibikin apa. kalau mau tau tips ngegambarnya, ada kok tinggal browsing aja. haha dulu gue juga cari tahu objek apa yang sebaiknya digambar. well, tetep jadi diri lu sendiri, jangan dibuat-buat. gambar aja apa yang pengen lu gambar. satu tips gue, setiap gambar yang lu bikin, buatlah dengan detail. misal gambar pohon, lu gambarnya yang detail dari akar, ranting, batang, bentuk daun, bunga, buah, dan lingkungan sekitar pohon itu. Demikian juga gambar yang lainnya. Ingat, siapkan fisik! kalau perlu yang manis-manis, tapi tetep lowfat yaaa (emang ada?) wakaka waktu itu gue bawa sari roti , kurma, coklat, dan water. haha lumayan buat ganjal perut dan asupan glukosa biar ga lemes, hahaha tes psikologi, kondisi fisik dan mental harus bagus, jangan sampai lu badmood karena capek!</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Wawancara Psikologi dan FGD</b></div>
<div style="text-align: justify;">
dengan rasa berdebar-debar (kaya biasanya) notif lolos seleksi psikotespun gue dapetin, alhamdulillah... disisi lain, gue dari seleksi 2015 bareng sama temen gue, sama-sama ga lolos dan 2016 sama-sama mencoba lagi, akhirnya kita harus berpisah. Temen gue ga lolos, padahal udah ngarep banget kita bakal lolos berdua. :( sediiiih.... Dan seperti biasanya, notifikasi lolos gue dapetin menjelang subuh (sumpah sepanjang rangkaian tes, lu ga bakal bisa tidur. karna notif biasanya muncul sekitar jam 3 pagi, kadang-kadang subuh. jadi lu tidur dihantui rasa deg-degan). Setelah semalaman tersiksa rasa cemas, di subuh hari bisa dilegakan dan thats mean gue musti cepet-cepet persiapan karna tes dimulai jam 7 pagi. Nah dengan sikon yang seperti ini, gue saranin dari awal lu tanemin dalam pikiran lu anggap aja lu bakal lolos, dan esok pagi mau tes. Jadi lu harus mersiapin diri, tetep belajar walaupun belum tentu lolos. Okay, di tahap ini peserta tes udah mulai sedikit. Dari tes online region Jogja sekitar 13.000 peserta, disaring setengah untuk confirmatory, lalu disaring setengah lagi, untuk psikotes, dan disaring setengah lagi di wawancara psikologi ini. hmmm... makin dikit saingan tapi makin sulit juga. di wawancara psikologi ini ga ada yang bisa di akalain, karna ini murni dari diri lu sendiri. Tesnya hmmm... cuma ngobrol biasa sama psikolog kok. Ga usah takut,, ini perusahaan bonafide jadi pasti tim rekrutmen.nya bener-bener profesional. Pas gue kemarin, psikolognya enak banget bisa ngerti banget gitu siapa gue haha penilaian dia terhadap diri gue bisa pas gitu. haha (iyalah namanya juga psikolog) intinya jawab aja sejujur-jujurnya, ceritain aja yang musti lu ceritain. let it flow aja, enjoy dan relax. heheheeee. Untuk kedua tes ini, kalian akan dibagi dalam beberapa kelompok, tapi wawancara psikologinya tetep satu-satu. Pas FGD, satu kelompok berisi sekitar 5 orang, disini lu akan dinilai soal kecakapan, kemampuan menanggapi dan menyelesaikan masalah, kemampuan komunikasi, kepemimpinan dan kerja Tim. Tips dari gue, jangan terlalu dominan dan ngotot yah. Mempertahankan pendapat emang harus tapi kita juga harus memberi peluang terhadap pendapat yang lain, jangan memaksakan kehendak bahwa pendapat lu yang paling bener dan paling harus di denger. Boleh cakap berbicara, tapi juga berlaku bijaklah untuk mendengar. Kalau mau menyanggah, pakai cara yang sopan dan alasan yang logis. Jangan asal nyanggah main debat kusir. Kemudian, jangan anggap temen sekelompokmu itu adalah rival yang arus kamu jatuhkan. Tapi anggap itu adalah tim lu, dan lu perlu teamwork disini syukur-syukur kalian sekelompok bisa kompak. Tapi BPJS Ketenagakerjaan ga bakal salah pilih orang kok, dari rekrutmen sampai tahap ini udah keliatan pastinya kualitas pribadi masing-masing, dijamin gampang ngeblend deh!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Medical Checkup dan Interview User</b></div>
<div style="text-align: justify;">
kalau udah sampai di tahap ini, rasanya udah campur aduk. wakakaka antara senang karna tinggal selangkah lagi dan takut menerima kenyataan kalau ga lolos karna sudah sejauh ini. hahaha tips buat interview user, tetep jadi diri sendiri, jawab dengan jujur, jangan lebay, jangan terkesan lu butuh pekerjaan ini lalu lu jawab dengan gombal-gombalan atau basa-basi. haha berikan kesan kalau lu adalah orang yang memiliki kredibilitas tinggi, profesional tapi tetep low profile, dan layak diterima. Ceritain aja apa yang jadi kelebihan dan kelemahan lu dengan terus terang. Jawab semua pertanyaan dengan jujur. Oia,, jangan lupa yah dandan. Tunjukan kualitas kamu dari penampilan,karna dirimu adalah yang kamu pakai. haha! pokonya dalam interview, cara jalan aja udah dinilai jadi behave lah! haha jangan lupa tersenyum yaaaah! Kalau untuk Medical Checkup, nah ini ngeri-ngeri sedap juga. Karna pernah gagal di tahap ini, (ya tahun 2015 gue gagal di medical checkup jadi kebayang dooong gimana sakitnya!) gue udah mersiapin dari jauh hari, bahkan sejak confirmatory test gue udah perhatiin banget kondisi badan, terutama kolesterol. Tahun 2015, sebelum tes kesehatan kolesterol gue sempet tinggi dan bisa jadi ini yang bikin gue gagal waktu itu. Walaupun sebenernya gue juga gak tahu gagalnya karna apa. Tips aja buat kalian, kolesterol bener-bener diperhatiin ya! gue dari awal tahapan tes udah mulai puasa, diet makanan berlemak, dan rajin olahraga. Selain kolesterol, perhatiin juga gula darah jangan sampai tinggi atau kerendahan. Waktu itu gue gak makan makanan lain kecuali sayuran hijau dan buah selama beberapa bulan. Kedengerannya sih lebay ya, tapi ini mengubah pola hidup gue banget. haha terutama pola makan. Sampai sekarang gue masih ga doyan gorengan. hahaha oiaaa,,, walaupun diet koesterol, protein penting ya! jadi makanlah ikan untuk pengganti daging, atau kalau emang mau makan daging jangan yang ada lemaknya! hehehe pokonya jaga kesehatan mulai dari sekarang! banyakin mimik water! :D :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>7. Pengumuman OPK (sangat membahagiakan!)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Pengumuman Pengangkatan Calon Karyawan dan Penempatan (yaaaa siap-siap jaga hati jauh dari pacar! :p)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Keluar SK Karyawan Tetap (fix jadi pegawai)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan lupa berdoa, minta doa restu orang tua, dekatkan diri pada Tuhan dan jauhi perbuatan-perbuatan yang dilarangNya. Tuhan bener-bener baik gaes! sekian dari gue,, semoga berguna ya!! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Nanti di Part selanjutnya gue akan cerita serunya OPK di BPJS Ketenagakerjaan! btw gue ngetik tips ini masih di Kantor loh.. manteb banget kerja disini! bahagia pokonya,, baru 4 bulan aja udah tambah berat badan, saking makmurnya kerja di BPJS Ketenagakerjaan. haha Keep Fighting!!!! barangkali ada yang mau ditanyakan, didiskusikan, tukar pikiran dsb,, follow aja IG gue --- :) :) gue bakal share apa yang gue punya. hihihiii thx gaessss...</div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">edited : wah terimakasih buat yg udah pada baca, ga nyangka ya udah jalan mau 4 tahun dan blog ini selau ramai pembaca. diluar ekspektasi gue pas nulis ini. semoga apa yang gue tulis bisa membantu kalian dan bermanfaat. gue juga minta maaf, buat yg pada DM di instagram banyak yg blm sempet gw baca dan gue putuskan untuk tidak menshare akun IG gue di blog ini. Mohon dapat dimengerti yaaa... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-26542321479538271452016-04-06T12:07:00.001+07:002019-06-03T22:02:31.826+07:00TEMAN DARI DUNIA LAIN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
kali ini gue nyobain nulis pengalaman-pengalaman horor gue dari masih kecil, hanya beberapa yang jelas gue inget. hehehe tapi sebelumnya, gue cuma nekanin bahwa asumsi dari cerita ini (real atau fakta) terserah kalian yang ngebaca. gue cuma menulis apa yang pernah gue alami, lebih tepatnya gue MERASA ngalamin. Karena banyak diantara kita yang gak percaya begituan, gue sendiripun sebenernya gak percaya dan sampai saat ini sebenernya gue juga gak 100% yakin bahwa apa yang gue rasain dan lihat, adalah hantu. Bisa saja itu adalah bagian dari fantasi gue (positive thinking)<div>
<br></div>
<div>
-TEMAN DARI DUNIA LAIN-</div>
<div>
<br></div>
<div>
Kejadian ini, terjadi ketika gue pulang dari sekolah. waktu itu masih TK. Dari kecil emang gue udah bakat pemberani dan sombong. Ketika anak TK lain yang masih takut ditinggal emaknya, maunya harus dijemput, dsb. gue gak mau banget kalo di jemput, masih TK 0 kecil (umur 4 tahun) gue udah merasa berani dan dengan sombongnya malu kalo dijemput emak/bapak. Waktu itu, gue pulang sendirian. Karena emang dasarnya agak bangor juga, kalo pulang sekolah suka main-main lewat jalan yang gak biasanya di lewatin, sampe kadang muter-muter lewat kampung lain.</div>
<div>
<br></div>
<div>Singkatnya, sampailah gue di sebuah pekarangan orang, semacam kebun tanaman besar dan cukup lebat. di ujung pekarangan kosong itu ada serumpun pohon bambu, banyakan gitu pohonnya. karena pohon-pohon yang cukup tinggi, suasana jadi berasa rada gelap saking rindangnya. Gue yang punya rasa ingin tahu tinggi, akhirnya main-main aja disitu nyari bunga-bunga. Beberapa orang lewat, cuma ngeliatin aja mungkin dipikirnya gue ini anak siapa main sendiri disitu. Gue bikin semacam flower crown gitu dari bunga-bunga yang gue petik. terus gue pake di kepala. Lagi asik maen sendirian, tiba-tiba ada anak laki-laki sebayaan sama gue nunjuk-nunjuk flower crown yang gue pake. Langsung aja gue kasih itu flower crown. terus kita main berdua. Gue lupa pas berdua itu maen apaan, pokonya inget jelas gw nyari bunga trus diminta sama dia. dia pake flower crown gue d kepalanya. Seinget gue jg, kita ga banyak ngobrol. dia banyak pake isyarat doang, tp ya dia bisa ngomong, cm jarang ngomong.</div><div><br></div><div>Gue seneng banget dong, dapet temen baru. secara gue anaknya suka temenan (alias sok kenal sama orang baru) Pas lagi asik maen, kemudian dateng lagi anak laki-laki agak gedean,, lebih gede dari gue. Gak ngomong. tapi anak yang lagi main sama gue langsung nyamperin, terus mereka gandengan. Mereka jalan, gue yang tiba-tiba ditinggal jadi sedih, dan rasanya gue juga masih pengen main sama dia. Terus gue ngikut mereka jalan. Selama jalan ga ada perbincangan, ya cuma jalan aja dan gue ngikutin mereka dari belakang sambil bersenandung (gue pas kecil suka bgt nyanyi). Setelah itu kita berhenti di bawah pohon mundu. pohonnya gede banget, rindang, enak sejuk banget. Terus aku sama bocah yg kecil (anggap aja si adek, yg gede si kakak) kita duduk, dialasin sepatu yang kita pake. Si ade senyum sama gue, yaudah kita duduk aja gitu berdua. Terus si kaka ngambilin buah mundu yang pada jatoh di tanah, dikasihin ke si ade sama ke gue. kita makan tuh buah mundu bertiga disitu. Rasanya seru banget, udah kaya main ibu-ibuan. Kalian pernah ga sih main ibu-ibuan yg dimana kita berperan seperti keluarga gitu. haha... </div><div><br></div><div>Ga lama, ada mas-mas gitu lewat naik sepeda kayaknya sih tetangga dan tau gue, mas-mas itu nanya gue ngapain duduk disitu. tapi gue ga nanggepin dan masih asik makan mundu sama temen gue. Trus mas-mas itu pergi, dan ga lama gue denger suara Bapak gue teriak-teriak manggilin gue. Karna gue takut kena marah, gue langsung taroh buah mundunya, trus pamitan sama temen-temen gue (yg bahkan kita ga kenalan nama) gue bilang "Aku pulang dulu ya, udah dicariin bapak nanti dimarahin. kapan-kapan aku kesini lagi kita main". Mereka berdua cuma ngeliatin gue doang sambil senyum, terus gue langsung lari menuju ke Bapak.</div><div><br></div><div>Dijalan gue di omelin karna main jauh-jauh, dan pulang sekolah ga langsung pulang. Sampe rumah disuruh makan, gue bilang udah kenyang makan buah mundu. Makin lah gue dimarahin abis sama emak karna makan buah sembarangan. Gue ditanya disana ngapain aja, gue cerita abis main bertiga sama temen yg rumahnya deket situ. Gue cuma dibilang jangan main jauh-jauh lagi, seenggaknya kalo mau main pulang dulu pamit sama mama. </div><div><br></div><div>Nah, ternyata cerita gue main jauh ini sampe ke tetangga-tetangga. karna memang waktu gue main itu sesekali ada orang lewat ternyata beberapa ada tetangga juga, jadi ada yang liat gue main disitu termasuk mas-mas naik sepeda yang ternyata dia yang ngasih tau bapak kalo gue main disitu. Pokoknya waktu itu gue sering denger orang nanyain gue main jauh sama emak atau bapak. Dan setelah itu gue ga pernah dibolehin main disitu lagi, sampe gede. setiap pulang sekolah selalu dijemput. Orang tua gue ga pernah bilang apa-apa. Gue juga nurut, ga pernah dateng lagi ke daerah situ dan ga pernah ketemu sama temen baru gue tadi. </div><div><br></div><div>belakangan gue tau, setelah beberapa tahun dan setelah gue lebih nalar. gue denger cerita dari tetangga yang waktu itu liat gue main. "neng masih inget ga dulu pernah main di Tuk Sribening? untung aja ga terjadi apa-apa" gue jawab aja yang gue inget dengan polos, kalo gue ketemu temen baru dan cerita kronologi gue dari pulang sekolah sampe bisa nyampe tempat itu. Dan tetangga gue juga cerita mengenai tempat itu.</div><div><br></div><div>Ternyata, disitu adalah daerah angker. Memang di deket gue main itu ada kaya semacam mata air, dan ada pohon Beringin besar di samping mata air, itu yang disebut Tuk Sribening sama masyarakat,, terus di deket pohon mundu itu ada sumur tua. Katanya di daerah situ dihuni sama wewe gombel yang suka nyulik anak kecil, dan disumur tua itu pernah buat bunuh diri sampe akhirnya sumur ditutup. Sedangkan di mata air itu suka buat orang nyari wangsit, sering ada sajen disitu. Dan Jaman dulu sekali, katanya di tempat itu pernah dipake buat ritual pesugihan dimana tumbal anak kecil dibunuh disitu.</div><div><br></div><div>SEKIAN</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-67372763452954612362016-02-04T15:39:00.002+07:002016-02-04T15:39:36.914+07:00Balikan???<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<i>Udah lama banget ni pojokan gak gue sapuin. hehehe maklum lagi agak sibuk. :) oke,, setelah Serial curcol "Mantan Oh Mantan" lagi gue vakumin (no inspiration) ternyata ada juga yang nanyain, dan gue baru aja dapet pertanyaan </i><i><b>"Menurut lo, mending balikan ke mantan atau cari yang baru?"</b></i><i> Nah, buat nanggepin pertanyaan itu di pojokan ini akan gue tulis beberapa pendapat yang ada di otak gue. Tapi gue tegesin dulu ya bahwa ini bukan jawaban dari pertanyaan tersebut, ini cuma pendapat, khayalan, dan imajinasi gue (TEORI TANPA DASAR)</i><br />
<i><br /></i>
<b>Balikan atau cari yang baru?</b><br />
<br />
Dalam kamus gue, balikan sama mantan itu ibarat makan tai yang udah kita buang di kloset, atau dengan bahasa halusnya adalah menjilat ludah yang udah di lepeh. Mantan adalah sebuah masa lalu, kembali kepada mantan sama saja kita berjalan mundur, menjelajah dengan mesin waktu menuju masa yang lampau. Kenapa? karena dia sudah usang dan ditinggalkan. Kalau mau balikan, pertanyaan.nya adalah "So, kenapa waktu itu putus?" kalau alesannya masih sayang, dan blah blah blah... artinya disaat itu (sebelum lo putus) harusnya lo bisa selesain masalah baik-baik, dengan ketulusan dan rasa sayang. Jangan lo kambing hitamkan pernyataan "Putus adalah jalan yang terbaik untuk kita" apa artinya kalimat itu kalau ujung-ujungnya lo bilang "Gue pengen balikan sama lo, gue masih sayang sama lo" itu adalah sebuah kontradiksi. Lo gak perlu putus, kalau ujungnya cuma balikan, dan harusnya lo ga seharusnya balikan kalau udah mutusin buat putus.<br />
<br />
Dalam teori gue, balikan adalah sebuah perbuatan yang biasa dilakukan oleh orang yang berprinsip lemah. Dan itu adalah sebuah plan B untuk orang yang tidak memiliki jiwa petarung/pejuang asmara.hahaha.. Kalau memang sayang, ya perjuangkan jangan sampai putus. Kalau gak bisa bersama dan banyak huru-hara, sehingga putus adalah jalan terbaik, ya ngapain balikan? berati lo kembali pada jalan yang salah dong? Makanya berpikir dulu sebelum bertindak.<br />
<br />
Dalam khayalan gue, balikan sama mantan itu ibarat ngebuka lemari yang isinya baju-baju yang udah gak kepake terus lo pake lagi. Ya jelas apek, warnanya kusem, dan modelnya udah gak ngehits. Namanya juga baju bekas kita pake dulu. Baju itu lama gak di pake, biasanya karna alasan kekecilan atau karna emang udah gak suka. Nah, kalau emang gitu jadi ngapain di pake lagi? ya kalau emang mau tampil beda, gue sih mending pergi ke toko baju beli baju baru. Pastinya selain masih bagus, modelnya juga ngehits.<br />
<br />
Nah, sekian teori gue hari ini. Harap dapat dijadikan maklum.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-7973784991637397892015-09-07T11:34:00.000+07:002015-09-07T11:34:08.057+07:00Siapakah Kamu?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Siapakah kamu yang tersesenyum kepadaku?<br />
memberiku kenyamanan dalam 3 detik,<br />
mendebarkan hatiku, hingga kini<br />
<br />
Sipakah kamu yang menyapaku dengan tatapan hangat?<br />
memberiku rasa damai,<br />
membuatku ingin berjumpa kembali<br />
<br />
Siapakah kamu yang memiliki keindahan ini?<br />
tampak begitu tulus dan bersahaja,<br />
membuat siapa saja tersentuh karenanya,<br />
<br />
aku takjub,<br />
aku damai,<br />
seperti ada air yang menyentuh hatiku,<br />
sejuk dan tentram,<br />
<br />
terimakasih telah menyapaku, dengan tatap dan senyum itu<br />
seperti kau tak pernah punya nestapa.<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-65501263365311660402015-08-27T09:37:00.003+07:002015-08-27T09:37:41.920+07:00Kenapa Aku Jomblo??? :(<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
hauuyyyy.... :D</div>
<div style="text-align: justify;">
Sohib-sohib gue pada protes gegara dari kemarin topiknya mantan terus, So serial curcol "Mantan Oh Mantan" nya di pending dulu ya, biar gak bosen juga. wekekeke So.. here I'm.. kali ini ngebahas Jomblo saja dulu, jombloers kalau gak kuat dengan tekanan ini boleh exit kok, :p </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jomblo adalah sebuah penyakit yang udah menjadi sindrome, hehe kenapa penyakit? karena Jomblo itu sakiiiittt.. (kata kebanyakan orang sih) haha tapi banyak jomblo-jomblo yang bilang kalau ini adalah pilihan. Terserah deh ya, apapun alasan.nya bagi gue jomblo dimanapun ya sama aja. Ini bukan pengalaman gue pribadi sih, karena gue jarang banget jomblo (iya, gue musti bangga :p) tapi jangan salah lho, lingkungan gue juga lingkungan "Kawah Jomblo" sohib-sohib gue banyak pula yang jomblo makanya jangan heran sohib-sohib gue pada protes pas ngebahas mantan, karena kebanyakan belum pada move on, wekekeke (hampuraaaa braayyy,,, :p)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jomblo, pada intinya adalah sebutan bagi orang yang tidak memiliki pasangan. kebanyakan orang mengatakan Jomblo adalah status yang paling ngenes, nah yuk kita "telanjangi" bersama topik ini. menurut gue pribadi, sebenernya tidak ada yang salah dengan jomblo, dan gue selalu bertanya-tanya kenapa "stastus jomblo" seolah-olah adalah sesuatu yang tabu. Menurut gue, sebab-sebab jomblo ada tiga, yaitu karena keputusan, prinsip, atau karena tak ada pilihan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diluar itu semua, tentunya latar belakang turut berpengaruh. Seseorang dengan keputusan untuk jomblo bisa jadi hal ini karena perasaan trauma yang ada dalam dirinya, trauma karena begitu tersakiti sehingga masih enggan untuk mulai berhubungan dengan orang lagi. Kemudian terlalu lelah, lelah dalam memilih karena tak kunjung mendapatkan yang cocok bisa jadi penyebab anda berkeputusan untuk jomblo, atau mungkin justru anda terlalu memilih? makanya jadi lelah sendiri yee kaaan??</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa sebagian orang memandang jomblo adalah prinsip? keputusan dan prinsip sebenernya tipis juga sih bedanya, tapi kalo menurut gue keputusan lebih karena sudah ada pengalaman, sehingga memutuskan untuk jomblo sementara waktu. Naaah, kalau prinsip bisa jadi seseorang ini justru belum punya pengalaman apapun soal percintaan. Mungkin dia yang sejak kecil dilarang pacaran olah orang tuanya, ditekan untuk menunjang karier dulu, selalu disibukan dengan belajar dan kegiatan-kegiatan yang menunjang kariernya, atau karena sudah terlanjur punya idealisme bahwa pacaran hanya akan mengganggu karier, "nanti saja kalau udah mateng" begitu katanya. Boleh sih, berprinsip begitu, tapi buat gue serem juga. kalau kelamaan keburu tua, makin sulit deh. wakakaka. Nah, kalau sudah berbicara soal agama udah beda ceritanya ya, misal dalam islam kan tdk boleh pacaran. So, gak heran mereka berprinsip untuk jomblo dulu dan langsung menikah setelah bertaaruf (ini beda konteks ya saudaraaaa :D)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, yang terakhir ini yang paling kasian banget. Karena sudah tidak ada pilihan. ah yasudalah, gak usah diperbincangkan lagi apa maksudnya. You know what I mean laaaaa... :p</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
yang jelas, ketiga tipe jomblo berdasarkan penyebabnya, perlu waspada juga. Terlebih bagi kalian yang memilki pandangan ingin segera menikah atau berpandangan bahwa pasangan hidup itu penting. Ada baiknya, keputusan untuk menjomblo segera di akhiri. Mulailah membuka pergaulan, dengan banyak orang baik sejenis atau lawan jenis (maksud sejenis, bukan berati percintaan sejenis lho ya, boleh sih tapi kalau lo masih taat beragama lebih baik jangan :p). Dengan kamu banyak bergaul maka kamu akan mendapatkan banyak teman baru, suasana baru dan kesempatan baru. Jangan lupa membuka hati, dan move on!! ingat, bahwa masa lalu hanya sedikit pengaruhnya terhadap masa depanmu, yang lebih berpengaruh adalah masa kini, bagaimana kamu menentukan langkah untuk menciptakan masa depanmu sendiri. Jangan terpaku baper sama mantan, itu gak bikin lo jadi lebih baik. Dan buat yang jomblo karena tak ada pilihan lagi, tetap semangat. Jodoh ada di tangan Tuhan, tapi jika tidak segera kau ambil akan tetap ada di tangan Tuhan. Makanya diminta, trus berusaha mengambilnya. Tetep Keep Smile ya mbloooo...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terakhir, buat kalian yang udah punya pasangan.. Inget para jomblo juga punya hak yang sama dengan kalian dalam berbahagia. Kebanyakan jomblo jadi punya sindrome psikologis "ngenes" jusru karena perlakuan orang-orang disekitarnya, seperti dibully, selalu di bom bardir dengan pertanyaan "kapan nikah?" "mana pacarnya?" "kok sendirian aja" dan sejenisnya, atau hanya sekedar meledek, "dasar lo jones!" gileeeee... hal-hal semacam itu bikin jomblo jadi tertekan, menimbulkan trauma yang berkomplikasi, dan membuat image JOMBLO jadi jelek, jadi menakutkan, dan bikin alergi semua orang. Padahal JOMBLO gak salah apa-apa,,, huhuhuhu :( dan jomblo juga merupakan hak setiap orang, Jomblo bukan musibah, dan bukan sesuatu yang buruk. hehehe :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
So, bagaimana jomblo menurut kamu? :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
eitsss, Keep Smile ya Mbloooo,,,, :* :* :D :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-87841366502223738872015-08-25T12:13:00.001+07:002015-08-25T12:13:09.456+07:00Part 2 Jangan Lupakan Mantan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
yeaay... kini sudah hadir Part 2 dari serial curhat "Mantan Oh Mantan" yang gue beri judul "Jangan Lupakan Mantan"<br />
<br />
Mantan, satu makhluk ini yang dijamin bisa bikin lo semua galau ketika mengingatnya. Karena itu, banyak orang yang begitu depresinya (ketika disakiti) sampai ingin hilang ingatan biar gak keinget tuh mantan? ada apa sih tentang mantan? yang takut galau boleh exit yaaaa... :D<br />
<br />
<br />
seperti yang pernah gue jelasin di Part 1, soal mantan gue yang banyak... meski punya banyak mantan, diantara mereka tak satupun yang gue lupakan (kalau elu kebetulan mantan gue, noh camkan!) :p why? karena gue gak pernah dibikin galau sama mantan! hahaha, gak sepenuhnya sih kadang-kadang galau juga. tapi pas inget pacar, jadi nyengir sendiri takut si pacar jealous. wekekekek<br />
<br />
Dari sudut pandang gue, yang gue yakin menurut lo ini pasti salah, gue memandang mantang sama pacar dalam derajad yang sama. why? ya karena pacar gue belom jadi suami gue. kalo udah jadi suami bakal beda ceritanya. Pacar, seserius apapun elu tetep ada peluang putus entah berapa jumlah kemungkinan.nya tergantung besarnya prosentase keseriusan lu berdua. Intinya, pacar lu itu tetep berpeluang jadi mantan lu juga. Jadi, gak ada bedanya sama mantan-mantan lu yang lain. mantan itu adalah pacar di masa lalu, dan pacar lu sekarang ya pacar di saat ini, pacar lu di masa yang akan datang juga bisa jadi orang lain alias bukan pacar lo sekarang. Nah... apa bedanya? *menurut gue.<br />
<br />
Balik ke topik, kenapa gue bisa bilang jangan lupakan mantan? karena bagaimanapun juga, mantan adalah salah satu orang yang membawa lu sejauh ini. Pencapaian lu sekarang ini juga gak lepas dari pengaruh mantan. Contohnya gue, dari awal nyari pacar gue udah punya segudang spesifikasi yang gue cari, salah satunya adalah "hebat" semua mantan gue "hebat" dalam bidangnya masing-masing. itu yang gue cari, yaitu adalah untuk memotivasi gue. Semua yang mereka punyai akan jadi motovasi gue. Karena gue ngerasa gue ini adalah bibit unggul, maka gue nyari pacar yang bibit unggul juga. hahahaha Tujuan.nya agar si mantan tak hanya dapat memotivasi (baik langsung/tidak) ketika masih pacaran aja, tapi ketika udah jadi mantan tetep harus bisa memotivasi gue. Inilah arti kehidupan, kita harus bisa memanfaatkan orang lain demi kepentingan kita. hahaha.<br />
<br />
Oke gue jelaskan, contohnya dulu gue pacaran sama si X yang dia hebat dalam Fisika. Nah, kebetulan gue bego banget soal fisika dan sangat tidak suka pelajaran itu. Alhasil, gue selalu jadi bulan-bulanan guru fisika. entah yang di omelin atau di hukum. heuheuuuu Makanya, gue butuh seseorang yang bisa memotivasi gue agar gue bisa suka sama fisika. Makanya ketika ada "ahli" fisika datang nembak gue ya gue terima aja, toh ada untungnya buat gue jadi lebih pinter fisika, ditambah anaknya juga cukup rupawan. haha akhirnya, gue berhasil lulus UTS mapel Fisika tanpa remidi, karena tiap pulang sekolah kami pacaran di bawah pohon ketepeng sekolah sambil buka-bukaan dan bugil. eeehh salah fokus, maksudnya buka buku fisika dan menguliti sampai bugil/tuntas soal-soal fisika. akhirnya, gue naik satu step di bidang ini. Ketika udah putus pun, dia tetep jadi motovator gue. Begini, ketika kelulusan tiba dia dapet nilai fisika terbaik satu sekolah dan itu membuatnya diterima di kampus bergengsi di Depok sana, sebut saja UI. Sebagai mantan, gue juga ngerasa kalau gue ini gak kalah cerdas ama dia. Pokoknya gimanapun caranya gue juga harus bisa masuk di universitas bergengsi, malu dong gue kalau sampe kalah sama dia. Secara dulu dia udah nyakitin gue, dan sebagai orang yang disakiti gak sepatutnya gue menunjukan kelemahan gue, gimana caranya gue harus "hebat" biar dia nyesel udah mutusin gue. hahaha Akhirnya, dengan penuh perjuangan, air mata, dan darah yang mengalir deras gue ketrima di univ paling bergengsi se Indonesia yang letaknya di Jogja, jangan disebutkan, sebut saja UGM. Itu cuma secuil contoh, masih banyak hal lain.nya. Intinya, keadaan gue yang sekarang menurut gue udah lebih sukses dan lebih baik dibanding gue yang dulu, dan semua itu juga gak lepas dari pengaruh mantan-mantan gue yang sekarang udah jadi orang-orang keren juga. Dan tentunya, pacar gue yang sekarang juga banyak mendukung biar kita berdua bareng-bareng jadi keren.<br />
<br />
So, jangan pernah lupain mantan. Karena dia berjasa dalam kehidupan elu. Melalui dia, lu jadi ngerti dan lebih paham cara memperlakukan orang, cara mencintai, dan karena dia lu menemukan orang yang tepat (yang sekarang ada disamping elu) dan satu saran gue, selalu cari "BIBIT UNGGUL" demi hidup lo yang lebih baik. :D semangat ya gais, jangan terlalu baper sama mantan yah... :*</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-12037279658946465292015-08-20T13:50:00.003+07:002015-08-20T13:50:59.298+07:00Mantan oh Mantan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
yeaaay... seneng terhubung lagi dengan blogger, setelah sekian tahun vacum dan kini berjumpa kembali.. :D (maklum gue orang yang seneng nulis tapi males banget kalo mau nulis, haha) post pertama gue setelah selama ini, soal mantan. Karena jujur aja, ide menulis lagi/ ngeblog gara-gara barusan keinget mantan. :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PART 1</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Banyak Mantan Tidak Berarti Player</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
jujur, gue adalah salah satu orang yang punya banyak mantan. Mantan "RESMI" gue ada 8, resmi artinya saat itu gue emang niat pacaran alias "serius pacaran" . wait, maksud serius disini, waktu itu meski planning gue belom sampe jenjang pernikahan, tapi gue ngejalani hubungan itu dengan serius. serius berhubungan, bukan cuma maenin perasaan orang. hehehe... nah tapi jangan salah, gue juga orang yang cukup bermain-main. jadi mantan gak resmi gue juga gak keitung jumlahnya, belum lagi yang cuma cem-ceman dan PHP2an.. korban gue banyak banget. orang yang gak ngerti, mungkin cenderung bilang gue player. but it's not problem. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekedar sharing, dan tidak direkomendasikan untuk dicontoh. Ketika gue punya pacar, kadang gue masih di deketin banyak cowo. gue yang orangnya dasarnya sangat humble dan easy going oke-oke aja dapet kenalan baru, temen baru, atau temen lama yang tiba-tiba deket. Sebisa mungkin gue jaga perasaan gue agar tidak kebablasan karena gimanapun juga status yang notabene gue adalah pacar orang harus gue hargai. tapi kadang, mereka berprasangka lain tentang perhatian/sikap baik gue. meski gue gak tahu kalau mereka suka sama gue, mereka ngerasa gue ngasih harapan. ketika nembak, dan guetolak mereka ngatain gue Miss PHP. Mungkin cowok musti belajar ya, jenis-jenis perhatian cewe dan jangan terlalu ngarep atau ke-GRan. Nyebelinnya, kalo di judesin/dijutekin gue dibilang sok kecakepan. Mereka sendiri terlalu berani ngedeketin gue yang udah punya cowo. Di luar semuanya, mungkin gue juga salah karena tidak bisa memilih sasaran yang tepat untuk sikap-sikap baik baik gue, alhasil sikap baik gue di anggap harapan sama cowo yang lagi ngedeketin gue. ya Nasiiiiiib..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oke, balik lagi ke "Mantan Resmi". gue punya mantan resmi 8, semuanya ganteng dan berkesan. Gue sering dibilang player, gara-gara sering putus dan jadian. Player darimana??? otak lo bolong??? bagi gue, berhubungan itu juga merupakan proses belajar, dan tergantung bagaimana pandangan kita mengenai pacaran. Bagi gue, pacar adalah teman yang paling dekat, paling dipercaya, yang bisa jadi kakak, adik, ayah, dan ibu. sahabat multifungsi dan yang pasti motivator buat gue. Makanya, gue juga gak sembarangan milih pacar. gue punya sederet spesifikasi yang jadi pertimbangan. Sebisa mungkin gue cari orang yang "bener" karena kalo orang gak bener pasti gak bisa membimbing gue, baik secara agama atau sosial. Selain itu, bagi gue pacaran juga merupakan ajang pencarian orang yang tepat. Nah, kita bisa tau orang itu tepat atau tidak, ya kita harus mencoba kan? kita harus menjalani dulu baru kita bisa tau orang itu tepat dan cocok atau tidak untuk kita. selama berhubungan dengan dia, kita akan belajar cara memahami dia, cara memperlakukan dia, mempelajari sifatnya, dan hal-hal baru lain yang mungkin belum kita jumpai. Melalui proses itu, pasti akan lahir banyak cerita dan ada banyak hal yang terjadi. Dari situ kita bisa menilai orang itu cocok atau tidak. Kalau sudah gak cocok, dan usaha untuk cocok gagal ya tinggalin, selesaikan hubungannya untuk apa dilanjutkan. jadi ya putus. cocok itu kan kita yang menciptakan, ketika ada ketidak cocokan adalah hak kita untuk menjadikan itu menjadi cocok dan mempertahankan hubungan atau kita putuskan untuk diakhiri. "Jika masih percaya dan kuat pertahankanlah, jika tidak akhirilah" itu motto gue. Ketika gue mutusin cowo gue, pasti udah melalui banyak pertimbangan dan hasilnya memang tidak cocok (tapi lebih seringnya gue yang diputusi sih)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
So, mantan banyak bukan berarti player, karena untuk mencari orang yang tepat kita harus berani mencoba dan bertemu orang yang gak tepat. Jangan takut memulai hubungan ya gais, kalau emang kandas terus dan akhirnya mantannya banyak, its oke wae</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-27371288576117928482014-01-22T19:25:00.001+07:002014-01-22T19:25:27.609+07:00Balada A.k.u<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
aku seperti terjebak dalam lubang ketidaktahuan<br />
berusaha menerawang kegelapan dengan kebutaan<br />
berusaha memanjat dengan kelumpuhan<br />
<br />
aku membuang waktu<br />
<br />
aku seperti berada di tengah deru peperangan<br />
ada rasa takut untuk pegang senapan,<br />
tapi tak punya pilihan,,<br />
aku menawan ragu<br />
<br />
aku seperti berada di tengah lautan<br />
ada rasa cemburu melihat air tenang<br />
sedang hatiku terombang-ambing dalam gelora<br />
aku sedang kebingungan<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-7324948610792431512014-01-20T22:55:00.002+07:002014-01-20T22:55:38.852+07:00Cuntel, Probably Like This...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img class="irc_mut" height="430" id="irc_mi" src="http://4.bp.blogspot.com/-UBKEI_B9w9w/UUGyZugq8HI/AAAAAAAAAYA/ZIXt26xsrr0/s1600/can-stress-cause-acid-reflux.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px;" width="496" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://menyereading.blogspot.com/2013/03/10-penyakit-akibat-stress.html" target="_blank">download</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Hari ini aku mengkhawatirkan diriku sendiri.. rasanya pengen
salto kalo anak gaul bilang. Secara, gue hanya tinggal 4 bulan lagi lulus (itu
waktu normal, gtw gmn jadinya gue ntar). Ceritanya gue ini mahasiswi di
universitas yang cukup terkenal di Indonesia, makanya ga gue sebutin namanya
karna gue takut lu pasti tau kampus gue. Gak enak, soalnya katanya kampus
bergengsi. Iya, saking gengsinya gue juga jadi gengsi buat lulus cepet-cepet.
Ibarat gue kuliah di Harvard, gue akan lebih senang menyandang gelar “Mahasiswi
Harvard” ketimbang “lulusan Harvard”. Tapi kalo gue beneran lulusan Harvard,
setidaknya masih rada bangga lah, bisa cari kerja di Amerika ato Australia
gitu. Tapi gue sadar, keberadaan gue di Indonesia. Lulus perguruan tinggi
berarti menambah jumlah pengangguran di Negara ini. Gue kasian sama pemerintah,
kalo jumlah pengangguran jadi nambah gara-gara gue. #sediiiih </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: Calibri; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">L</span></span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Makanya, gue kayanya lebih seneng menyandang gelar mahasiswa
di Universitas ini. Ketimbang ntar udah lulus ditanyain orang “kerja dimana nih
lulusan Universitas XXX ?” trus gue cm bengong2 aja. Soalnya, image ni
universitas terlanjur bagus di masyarakat. Hahaha bener-bener korban gengsi yak
gue?.. tapi.. gue gak mau pusing mikirin gengsinya gue atau bergengsinya kampus
gue. Udah rahasia umum. Yang jelas sekarang gue lagi galau masa depaaaann...
ciyaaaaattt...</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kalau lo tahu perasaan gue sekarang, lu bisa membayangkan
diri lu ini pingin cepet-cepet lulus tapi males banget bikin skripsi. Kurang
lebih kaya gitu. Yang bikin gue kesel, orang-orang sering banget nanyain soal
tema skripsi kalau ketemu gue. Rasanya pengen gue jawab pake kentut.
Malessssss... :O gue heran sama temen2 seangkatan gue. Ada 100 orang temen
seangkatan yang sejurusan sama gue. Dan lu tau? Udah sekitar 70 orang di acc
proposalnya. Nah gue? Boro-boro acc, bikin aja belom. Gue sih udah punya
beberapa plan untuk mengarungi hidup ini. Yang gue heranin, bangsat banget tu
temen2 gue pada sange pingin cepet lulus. Bahkan, beberapa dari mereka udah
mulai bangga dengan gelar yang bakalan dia dapet entarnya dan juga bangga
dengan jurusan yang bakal tertulis di ijazahnya entar. Bagi gue, buat apa sih
cepet-cepet lulus kalo lulus masih setengah mateng. Apa lagi, buat masuk ni
universitas susah minta ampun. Kan mubazir, masuknya aja susah ngapain pengen
cepet keluar? Gue sih cuek... :p</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tapi masalah gak Cuma sampe disitu, (yang gue males bikin
skripsi) gue ngerasa bener-bener tolol. Ini udah masa akhir kuliah gue dan gue
baru sadar passion gue bukan di jurusan yang gue ambil. Mungkin ini istilah
yang lebih tepat untuk keadaan ini, selama ini gue Cuma “pura-pura kuliah”
sekarang gue jadi bingung motivasi gue kuliah bertahun-tahun ambil jurusan ini,
kalo endingnya gue masih galau mau nentuin nasib kemana. Harusnya dan normalnya
gue udah gak pusing lagi, dengan jurusan yang gue ambil gue tinggal nyari
kerjaan yang berhubungan dengan jurusan gue. Tapi, faktanya gue gak normal.
Karna yang terjadi bukan seperti yang seharusnya. Trus kalo udah kaya gini gue
bisa apa? Gue jadi kepikiran gimana kalo gue deketin om-om tajir trus gue
porotin duitnya buat bikin usaha (pengusaha bajingan) atau gue nikahin
kakek-kakek trus nyobot warisannya buat nikah lagi sama brondong (jadi janda
terlanjur kaya kayanya keren) aaaaahhh.. tapi itu Cuma ilusi. Gue sadar, itu
gak mungkin!!!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Anjiiir, gue beneran galau soal masa depan braayyy... udeeh
kalo lu cowo mapan, berpenghasilan bagus, good looking, buruan lamar gue.
Hahahaa gak gak.. itu gak boleh terjadi. Gue setia sama pacar gue. :D biar dia
aja yang nglamar gue. Oke, balik ke topik... gue semakin sadar, kalau ternyata
jurusan ini bukan passion gue. Tapi sebenernya ini juga bukan kesulitan yang
berarti. Karna gue sebenernya gak merasa kesulitan. gue Cuma males ajaaa....
secara bukan minat gue dan harus gue jalanin. Tapi gue juga gak bisa
ngapa-ngapain. Percuma juga ini kalo berhenti cm disini aja, ibarat tai masa
kuliah ini udah sampe bibir bokong (dalam bahasa jawa disebut “silit”) tinggal
plooong aja. Cm berat banget buat ngeden. Hahaha</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nah, buat lu yang baca ni tulisan tolong jangan tiru gue. Apa
yang terjadi sama gue sekarang, itu hanya akibat tidak berpikir panjang. Dulu,
gue milih jurusan ini karna katanya prospeknya bagus. Karna gue anak pertama,
dan jadi panutan maka gue berambisi banget pingin sukses. Alhasil gua ambil
jurusan ini karna orang bilang prospeknya bagus. Tapi ternyata, hidup lu gak
ditentuin sama prospek. Emang ada sih yang namanya peluang, lu emang kudu
mencari peluang. Tapi, peluang itu luas. Bukan terbatas dari jurusan apa yang
lu ambil. Kalo lu ngambil jurusan kuliah Cuma karna melihat prospeknya, lu rada
salah. Karan gue udah ngerasain mejalani sesuatu yg gak gue suka, jadi gak
maksimal. Nah.. beda lagi kalo yang lu ambil ini bidang yang bener-bener lu
sukai, jadinya gak bakalan setengah hati ngejalaninya. Tinggal di tekuni saja,
pasti akan menghasilkan. Ini Cuma pengalaman gue dari yang lagi gue rasain.
Sekarang sih, gue juga lagi cari jalan. Mungkin kedepan, gue bakal balapan liar
atau masuk geng motor. Itu hal yang gue sukai, tinggal di tekuni aja pasti
bakal menghasilkan. Siapa tau gue bisa jadi pengusaha onderdil motor balap. Yang
jelas, sekarang gue musti bertanggungjawab atas apa yang udah gue ambil,
yaaahhh pastinya itu berat. Keep smile.. Hahahaaa.. :D</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-28202760780654457962014-01-20T22:47:00.001+07:002014-01-22T19:15:33.798+07:00LOVE ??<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img class="irc_mut" height="430" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS1XCM4_3-0GfR3on-IEnCmKh7Whu-JySEAyjyY1_SNuBIgC3zG" style="margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px;" width="551"></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aphrodheti.wordpress.com/2011/12/06/if-i-fell-in-love-with-you/" target="_blank">DOWNLOAD</a></td></tr>
</tbody></table>
<br>
Kali ini, ana pengen nulis perihal yang ringan dan santai dulu... but, peringatan sebelum anta ngebaca ini musti diperhatikan. Bahwasannya tulisan ini hanya argumen belaka, tidak termasuk fiksi maupun non fiksi. jika anda sepaham maka bisa disebut realita, jika tidak sepaham maka terserah anda menyebutnya. tanpa mengurangi rasa hormat pada yang sedang jatuh cinta, karya ini ana persembahkan...<br>
<br>
<br>
</div><a href="http://indahhijri.blogspot.com/2014/01/love.html#more">Baca selengkapnya »</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-38839541173783605722014-01-07T20:17:00.001+07:002014-01-07T20:17:04.674+07:00Menapaki Jalan Setengah Tapak<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Jalan setengah tapak, terhampar panjang di depanku..<br />
Aku berdiri tertegun, lalu menoleh ke samping kanan dan kiri..<br />
Hati ini mulai iri,<br />
Melihat jalan-jalan lain yang bahkan lebih dari satu tapak<br />
tapi itu bukan jalanku,,<br />
Sepayah aku mencoba berpindah, sepayah itu pula kakiku meronta ingin kembali<br />
Mengapa jalanku seperti ini, kataku lirih<br />
<br />
Lalu, alam mendadak jadi gulita<br />
Aku tak melihat jalanku!!! sama sekali!!! dimana arahnya?? dimana jalanku??<br />
seekor kunang-kunang hinggap di bahuku, seperti sedikit mengejek aku melihat senyumnya yang sempit<br />
Tidaaaaaakkk... dia akan jadi lenteraku!!!<br />
yang benar saja...<br />
ada jutaan lentera di sekelilingku, mengapa bukan mereka yang menghampiri?<br />
aku berteriak.. Ini bukan suatu keadilan!!!<br />
<br />
tapi nyatanya alam memilihku untuk berjuang..<br />
dalam segala keterbatasan,<br />
menapaki jalan setengah tapak... <br />
<br />
<br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-54842824469051680292013-12-28T18:36:00.003+07:002013-12-28T18:36:54.259+07:00Yang Terbaik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img class="irc_mut" src="http://us.123rf.com/400wm/400/400/iqoncept/iqoncept1112/iqoncept111200030/11679239-a-team-of-three-people-lift-the-words-the-best-to-celebrate-being-winners-and-proclaiming-they-are-t.jpg" height="430" id="irc_mi" style="margin-left: auto; margin-right: auto; margin-top: 0px;" width="470"></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.123rf.com/photo_11679239_a-team-of-three-people-lift-the-words-the-best-to-celebrate-being-winners-and-proclaiming-they-are-t.html" target="_blank">download Picture</a> </td></tr>
</tbody></table>
</div>
<br>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
<br>
<br>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Anda yakin terlahir sebagai
seseorang yang terbaik? Tapi saya percaya, tentunya anda selalu menginginkan
hal yang terbaik dalam hidup anda, mobil terbaik, sekolah terbaik, baju
terbaik, rumah terbaik, bahkan pacar terbaik. Tidak hanya anda, sayapun
demikian bahkan semua orang selalu menginginkan hal terbaik. Berbicara akan hal
terbaik, saya teringat akan sebuah kisah seorang saudagar kaya raya yang
menginginkan pesta pernikahan terbaik untuk putrinya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br></div>
</div><a href="http://indahhijri.blogspot.com/2013/12/yang-terbaik.html#more">Baca selengkapnya »</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-78119113176716414082013-12-24T19:46:00.000+07:002013-12-24T19:46:15.900+07:00Ku Temukan Damai Dalam Matamu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<img class="irc_mut" height="300" id="irc_mi" src="http://tipskesehatan.web.id/wp-content/uploads/2012/05/mata-indah.jpg" style="margin-top: 116px;" width="400"></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Aku pernah berdoa pada Tuhan,</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
“<i>Tuhan jika yang ku punya saat ini
bukanlah cinta, maka hadirkanlah ia..</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i>Biar ku pelajari apa itu cinta, biar
aku tahu...</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i>Aku mencintaimu Ya Tuhan, seperti Engkau selalu mengasihiku.</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i>Dan hari ini Ya Tuhan.. aku memohon
padaMu”</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i></i></div>
</div><a href="http://indahhijri.blogspot.com/2013/12/ku-temukan-damai-dalam-matamu.html#more">Baca selengkapnya »</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-32335454682937991862013-12-24T19:17:00.000+07:002013-12-24T19:25:42.485+07:00Secarik Kertas Untuk Waktu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<img class="irc_mut" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkJEbzsqfGcpegytf4AjRcScE-8S_-GKPEA7OhwPTlhbtIVze6QzMSHt1uAF6Hyjvoabl48xG1HjJBEaSzUQBnr-LCXdfQ8-qMnXK2AKsIjgKc8rhXNUC9B35Ct7wnWHJLG6GEn9V6FRg/s400/gulungan-roma-itu-ternyata-kertas-kutukan+%281%29.jpg" height="266" id="irc_mi" style="margin-top: 37px;" width="400" /><br />
<br />
Hari ini aku ingin berkata-kata pada
secarik kertas</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Dengan tinta warna biru, aku akan
menulis:</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br />
<i>“Duhai waktu, sahabat sejatiku..</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i> Pernahkah kau berfikir untuk
meninggalkanku?</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i> Aku pernah mendengar dari Mario
Teguh, ya.. si motivator botak itu..</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i> Dia bilang kau tak akan pernah
berlalu, dan akulah yang akan meninggalkanmu</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i> Tapi sesungguhnya sahabatku,</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i> Aku tak pernah peduli siapa yang
akan meninggalkan atau ditinggalkan</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i> Satu hal yang pasti, Tuhan
memiliki kehidupanku.</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i> Duhai waktu,</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i> Aku ingin sesekali kau berhenti,
tak lain adalah ketika aku bersamanya.. lelaki yang kucinta.</i></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<i> Dan jika memang kau harus berlalu,</i></div>
<i>Biarkan aku
melaluimu bersamanya, hingga kau lelah berlalu”</i>
<br />
<div style="margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Begitulah sahabatku,
</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Sebenarnya ini hanyalah cerita, betapa
aku ingin berada terus disampingnya</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Aku hanya tak bisa berdusta, aku
menyayanginya..</div>
<div style="margin-bottom: 0cm;">
Maka ku berikan secarik kertas ini
kepadamu, agar kau tahu ceritaku...</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-23944865038597721792013-11-21T14:31:00.001+07:002013-11-21T14:31:55.466+07:00ISI HATI AYAH (Kala Aku Dicintai...)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<img src="http://us.images.detik.com/content/2013/02/23/763/103026_133210120043ayahremaja.jpg" /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Malam
itu, ku lihat ayah masih terjaga di meja kerjanya. Tatapannya kosong, jauh
menerawang. Ekspresinya sendu, seperti ia sedang mengkhawatirkan sesuatu. Aku
datang sambil membawakan secangkir teh hangat dan duduk disampingnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Apa yang sedang kau pikirkan
ayah?” kataku. Ia hanya tersenyum sembari melepas
kacamatanya. Lalu berkata,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Kau sudah tumbuh semakin cantik,
persis seperti bayanganku ketika aku mengumandangkan azan ditelingamu. Serasa
baru kemarin, semua berlalu begitu cepat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Aku
terdiam, aku melihat sorot matanya yang dalam, tetapi tidak berbinar.
Tatapannya seperti orang sedang khawatir. Sambil membelai rambutku, ia
melanjutkan kalimatnya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Apakah menurutmu, aku sosok ayah
yang tak peduli?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Untuk beberapa hal, iya”
jawabku. Ayah tersenyum dan menyeruput teh hangatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Aku memang selalu begitu, tapi
aku tak pernah berhenti menguping kala kau bercerita pada ibumu tentang segala
hal. Aku tahu kau tak akan bisa bercerita seperti itu denganku, mungkin karena
aku lelaki dan kau seorang gadis. Oleh karenanya, agar aku tahu ceritamu aku
harus menguping.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Lalu
ia tertawa terbahak-bahak, dan aku memandangnya serius. Aku tahu, tawanya itu
sangat dibuat-buat. Aku terus menatapnya, dan tiba-tiba ekspresinya menjadi sejuta
kali lebih serius. Ia tertegun, lalu berkata:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Anaku, 19 tahun sudah aku
menyaksikanmu tumbuh. Mungkin ini saatnya kau harus menemukan jati dirimu,
tidak lagi mencari. Kesabaran itu, ujiannya datang tiba-tiba dan kau harus
sigap. Termasuk masalah perasaan. Kini kau sedang jatuh cinta bukan?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Sial,
bagaimana mungkin Ayah tahu? Matilah aku, ketahuan aku sudah punya pacar!
Arghhhhh...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">“Nak, Ayah pernah berumur 19
tahun. Sebagai lelaki normal, melihat gadis sepertimu tentu Ayah akan jatuh
cinta! Siapapun lelaki itu, sampaikan ini padanya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 72.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt;">
</span></span><!--[endif]--><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Aku tak pernah melarang anaku
bergaul dengan siapa saja, termasuk denganmu. Bagiku, kebahagiaannya adalah segala-galanya. Kau ku ijinkan
menyukainya, mendekatinya, dan memacarinya. Bahkan jika kau berkhayal ingin memperistrinya,
terserah! Jika aku masih seumuranmu tentunya aku juga begitu, kita lelaki
bung!! Hahahaha... tapi satu hal yang harus kau ingat, <b>aku adalah orang pertama yang akan membunuhmu jika kau melukainya! </b>Kelak
kau akan memahami rasanya sebagai <b>AYAH. </b>Yang
ku pinta darimu, <b>jaga kehormatan putriku
jika kau menyayanginya. Hargai ia sebagai perempuan, selayaknya kau menghormati
ibumu. </b>Suatu hari nanti jika takdir
bersama kita, kau akan duduk satu meja denganku dan menyeruput kopi bersama.
Aku selalu butuh partner, tapi saat ini aku tak akan berhenti mengawasimu!<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Aaaaaaahhhh...
gila..!!! pernahkah kau mendengar malaikat bicara? Aku pernah, baru saja...!
dialah Ayah yang tak henti ingin melindungi anak gadisnya, walau suatu saat
nanti pasti ia akan ditinggalkan. Tapi Ayah tak akan bodoh memilih partnernya,
karena kepadanya kelak ia akan menitipkan anak gadisnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Malam
itu, menjadi malam yang sangat panjang bagi kami. Pertama kalinya, aku duduk
semeja dan bercerita segala hal dengannya.. luar biasa, aku ngobrol dengan
malaikat..!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-89377346387530521612013-11-17T00:34:00.001+07:002013-11-17T00:46:17.574+07:00Puisi Cinta 66 Kata<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi106m_nnFdLtM722fUa0K6KG-uYcSUUBJtHXyaM7YWf9rbphuWmTJ5sjypBdIQsxTOovlvVuPZvV2vXse_wVsXjmFjFSjJmpZJ9ATXScK_Af1uQ9KkpDou1U5xlHj8IiSyC9E30S8qpUo/s1600/lilin-cinta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi106m_nnFdLtM722fUa0K6KG-uYcSUUBJtHXyaM7YWf9rbphuWmTJ5sjypBdIQsxTOovlvVuPZvV2vXse_wVsXjmFjFSjJmpZJ9ATXScK_Af1uQ9KkpDou1U5xlHj8IiSyC9E30S8qpUo/s320/lilin-cinta.jpg" width="320"></a></div>
<i>"Jika hari ini kau memberiku cinta dan rasa sayang, Tuhan</i><br>
<br>
<i>Kirimkan aku seseorang yang layak mendapatkannya...</i><br>
<i><br></i>
<i>Jika hari ini kau memberiku rindu, Tuhan</i><br>
<i>Sandingkan aku, seseorang yang juga menyimpan rindu untuku..."</i><br>
<i><br></i>
<i></i><br>
</div><a href="http://indahhijri.blogspot.com/2013/11/66-kata.html#more">Baca selengkapnya »</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-89654894234014307272013-11-13T13:23:00.002+07:002013-11-13T16:58:23.248+07:00Surat Cinta Untuk Matahari <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggSnQuNaGVwWCdX8oU_1Eby8sxXvCihWXsCrUu9ggZlJe4_2K7fhGrs-pCcIOsOYwoZNN4RUfyiy5zXNe4PJNUt12iXwSOdpmawlCPNgQ24nW1fPlFRqafeT6TRLsrLn7Bj50OT0r6Mfc/s1600/wpid-bukan-surat-cinta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggSnQuNaGVwWCdX8oU_1Eby8sxXvCihWXsCrUu9ggZlJe4_2K7fhGrs-pCcIOsOYwoZNN4RUfyiy5zXNe4PJNUt12iXwSOdpmawlCPNgQ24nW1fPlFRqafeT6TRLsrLn7Bj50OT0r6Mfc/s320/wpid-bukan-surat-cinta.jpg" width="320"></a></div>
<br>
<b>Hari lalu pernah memberitahuku, "Sungguh, jangan lagi kau usik aku. Aku hanyalah sebagian masa lalumu yang telah kau lewati bukan? maka urusanmu adalah hari ini dimana kau berkisah dan hari esok dimana kau bertanggungjawab menulisnya"</b><br>
<b><br></b>
<b>Mendengarnya aku hanya sedikit bergumam, "Bagaimana mungkin, aku meninggalkan hari laluku..."</b><br>
<b><br></b>
<b>Kemudian Ia berkata kembali, "Sungguh, kau tidak pernah meninggalkan aku. tapi yang sepantasnya adalah kau harus menatap hari depanmu. jika kau terus mengusiku, maka demi matahari dan bulan kau adalah orang yang rugi. Jadikanlah aku sebagai pelajaran, jadikan aku sebagai kenangan, jadikan aku sebagai pengalaman yang memacu langkahmu menuju hari depanmu, tapi jangan jadikan aku kiblat..."</b><br>
<br>
<br>
</div><a href="http://indahhijri.blogspot.com/2013/11/surat-cinta-untuk-matahari.html#more">Baca selengkapnya »</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-55940694106602403832013-11-07T22:02:00.003+07:002013-11-07T22:02:57.915+07:00Kala Senja Enggan Menutup Hari<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Pada sore yang hampa, aku berjalan-jalan menyusuri jalan Malioboro, Yogyakarta. Dengan segala kekosongan dunia, tangan kosong, hati kosong dan langkah yang kosong, aku melihat-lihat semua yang ada. Jalanan itu cukup penuh dan ramai rupanya, tidak seperti diri ini. Aku terus berjalan, terkadang sambil bergumam sendiri, tak ada suatu hal apapun yang dapat menghentikan langkahku.. kecuali sebuah peristiwa, mampu menghentikan pandanganku. Aku sempat terpaku, pandanganku tetap pada satu arah.. hati ini kemudian berteriak.. "ah.. Ya Tuhan..." gumamku..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan arah pandangan yang sama, kakiku berbelok arah... menuju sebuah sudut jalan yang di lupakan orang. Sepanjang jalan itu ramai orang berlalu-lalang tapi tak satupun orang menghampiri sudut ini, bahkan ini terlihat sangat hampa, dan lebih kosong dari suasana hatiku. seorang ibu tua, terlihat sedang mengamati dunia. Dunia tempat ia berada tetapi juga dunia yang tak melihatnya. Dia terlihat asing di dunianya sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Singkat cerita, ibu itu adalah seorang penjual kacang goreng <i>pincukan</i>. aku hampir tidak percaya, di tengah jaman yang seperti ini, masih ada penjual kacang goreng pincukan. Kacang goreng pincukan, bukanlah makanan asing. Jajanan ini sempat menjadi gandrungan rakyat di era penjajahan, sebelum adanya TV, sebelum ada bioskop, jamannya orang pacaran belum nongkrong di kafe dsb. Di jamannya, kacang goreng pincukan adalah idola setiap orang. Selalu menjadi komoditas terlartis ketika ada pesta rakyat, Layar Tancep, Pagelaran wayang dan tari, pertunjukan lenong, dsb. Dulu setiap kencan, orang-orang pacaran sangat bangga kala tangan kanannya menggandeng tangan kiri pacarnya dan tangan kirinya membawa sepincuk kacang goreng. Yaaa itulah dulu, tinggalah sebuah istilah "itu dulu" dan kini, kacang goreng pincukan sudah ditinggalkan oleh jaman kepopularitasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku datang lalu jongkok di depan sang ibu, aku pura-pura bertanya apa saja yang dijualnya. dengan beberapa basa-basi, aku mempertanyakan kenapa si Ibu masih mau-mau saja menjual kacang goreng pincukan. Sejatinya, menjual kacang goreng pincukan sudah sangat tidak profit karena komoditas ini sudah tidak populer dan kalah saing dengan makanan/jajanan yang dikemas secara moderen. Sudah banyak sekali minimarket yang menjual berbagai macam snack, dengan kemasan yang bagus, menarik dan harga yang relatif murah. Dengan pertanyaan itu, sang Ibu hanya menjawab, "apalagi yang bisa saya lakukan mbak? wong yang saya punya ya cuma ini, buat cari makan. Anak-anak saya sudah gak tau dimana rimbanya"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi si Ibu adalah seorang yang sebatang kara. Sewaktu mudanya dia adalah seorang pengusaha kain tenun di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Karena terlibat masalah hutang, usahanya harus gulung tikar. Suaminya digadang-gadang sebagai anggota PKI dan sampai saat ini tidak diketahui dimana rimbanya. Bertahun-tahun ia menghidupi anak-anaknya sendirian, hingga anak-anaknya mampu menghidupi dirinya sendiri. Rupanya, setelah anak-naknya merantau ke luar daerah mereka tak pernah pulang ke kampung halamannya walau sekedar untuk mengunjungi ibunya. Akhirnya, kini ia tak memiliki pilihan untuk bertahan hidup dengan menjual kacang goreng pincukan. Walau barang jualannya jarang dilirik orang, ia tetap menaruh harapannya. Dalam usianya yang senja, semangatnya untuk bertahan hidup tak pernah padam. menurutnya, ia sudah ditakdirkan memiliki jalan hidup yang keras dan tidak ada alasan baginya untuk menyerah dan berpangku tangan. Bahkan ia juga berkata "Saya itu sayang mbak, sama ank muda yang pada ngemis. wong saya aja yang sudah nenek-nenek, yang udah gak bisa kerja lain usaha kaya gini. namanya juga usaha yo mbak. yang penting gak minta-minta, <i>kulo</i> <span style="font-size: small;">(read: saya/b.jawa) ditinggal suami, <i>dilalekne</i> (read: dilupakan) anak."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Sampai tulisan ini berhasil aku posting, </span>aku masih belum percaya cerita yang ku dengar ini rekayasa atau bukan. Kaya film banget memang, tapi itulah yang aku dengar dari obrolan bersama penjual kacang goreng pincukan beberapa waktu lalu, tepatnya beberapa bulan lalu. Belum lama ini, aku berjalan-jalan lagi di Malioboro (tidak dengan hati yang kosong) dan mengingatkanku akan cerita Ibu Kacang. Ingin rasanya aku datang dan ngobrol lebih banyak lagi, tapi kini tak kutemukan lagi ia di sudut gang itu... semoga si Ibu baik-baik saja.. hanya saja, satu yang ku ingat dari binar matanya... Ia bagaikan seorang senja dengan semangat yang selalu pagi, ingin terus menjalani hari dan ia tak ingin segera menutupnya...</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-74431494440710956172013-09-06T16:17:00.001+07:002013-09-06T16:17:46.042+07:00Tersesat dalam Keramaian<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Hari ini, 6 September 2013 aku berada dalam bilik no. 8 sebuah warnet kecil di belakang kosan. warnet ini ramai, dan aku tidak menyukainya. musik warnet di putar keras sekali, dan orang-orang di warnet ini tidak bisa menjaga volume suaranya. sesekali pintu warnet berdentiy-denyit lalu mengerit.. Demi Tuhan, itu berisik!!<br />
<br />
tidakkah mereka tahu, hati ini tak ingin terusik,, beberapa menit lalu ku putuskan keluar kamar, berjalan, melihat-lihat suasana sore. beberapa nafsu dalam hati mulai muncul berkata bahwa harus ada sesuatu yang aku tulis di sini. sampailah langkahku ke warnet ini. hatiku ingin sekali ketenangan, pikirankupun juga begitu. berharap apa yang bisa aku tuliskan bisa memulihkan susana hati ini/<br />
<br />
tapi susasana ini sepertinya tak menghiraukanku, aku hanya tidak menyukai keramaian. itu saja... aku hanya menyukai kedamaian.. ketenangan... tak bisakah mereka mengertiku? tak bisakah mereka?<br />
<br />
atau mereka hanya melakukan yang mereka suka? atau menurut mereka ini adalah baik-baik saja...mereka tak tahu.. jadi aku yang harus mengertinya,,,<br />
<br />
ku putuskan mendengarkan musik jazz... pakai headset volume maksimal meskipun suara di luar masih terdengar... kunikmati alulanan instrument smooth jazz ini... sambil membaca istighfar hatiku mulai tenang... :)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-81304767571275954982013-06-09T18:52:00.002+07:002013-06-09T18:52:49.961+07:00Cinta Berdasarkan Tipe Warna<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img height="400" id="irc_mi" src="https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQn9YVrJz7wSfNyThIOtWEQWJwfM-m1s_hFdmZL5jjoCMDvPrdsTw" style="margin-top: 0px;" width="400" /></div>
<br />
Tanpa kita sadari, ternyata kita memiliki kepribadian yang unik, kepribadian itu ternyata juga bisa kita baca. Nah, dalam tulisan kali ini saya akan mengulas tentang hubungan warna dan cinta. yuk, tengok... <br />
<br />
Hippocrates berpendapat bahwa pada diri seseorang terdapat empat macam cairan tubuh yang mempengerahui karakter seseorang:<br />
(1).Empedu kuning<br />
(2).Empedu hitam<br />
(3).Lendir<br />
(4).Darah merah<br />
<br />
<u>Teori Hippocrates</u> ini kemudian di sempurnakan oleh <u>Teori Galenus</u>. Dan teori Galenus ini di jabarkan kembali oleh <u>Florence littauer</u> dalam bukunya yang berjudul Personality Plus tentang <u>kholeris</u>, <u>melankholis</u>, <u>phlegmatic</u>, dan <u>sanguinis</u>. Teori lainnya tentang cinta yang erat kaitannya dengan kepribadian antara lain teori dari Kurt lewin, Edwar spranger, Carl rogers serta Taylor hartman. Nama terakhir inilah yang akan dibahas dalam tulisan kali ini.<br />
<br />
Teori Taylor hartman ini sangatlah luas dan panjang.<br />
Dibawah ini adalah ringkasannya:<br />
<br />
<b>Kepribadian merah</b><br />
Dalam menjalani hidup penuh dengan kekuatan. Sangat berkomitmen pada
tujuan dan bertekad menyelesaikan apa pun yang di hadapi dalam
kehidupan. Penuh tekad dan produktif sehingga keintiman dianggap bukan
hal penting.<br />
<br />
<b>Kepribadian biru</b><br />
Memiliki komitmen dalam kehidupan. Berkomitmen pada hubungan adalah
kekuatan terbesar biru. Rela berkorban dan senang bersama orang lain.
Murah hati dan sangat komitmen dalam menjalin hubungan persahabatan.
Biru sangat bisa diandalkan dan memandang janji verbal sama mengikatnya.
Biru memiliki kesetian tinggi, sehingga mudah dipahami mengapa kondisi
baik atau buruk tak banyak berdampak pada kesetian biru.<br />
<br />
<b>Biru dan putih sama-sama komitmen pada satu sama lain.</b> Biru dan putih
menghargai rasa aman dan menjalani hubungan dalam komitmen sebagai cara
paling alamiah untuk menikmati hidup. Biru cenderung merasakan komitmen
emosional yang mendalam. Sementara putih mudah menerima dan mencintai
orang-orang yang dijumpai, toleran dan komit tanpa banyak ribut dalam
hubungan.<br />
<br />
<b>Kepribadian kuning</b><br />
Kuning adalah kepribadian yang mengejar kesenangan dan seringkali hidup
untuk bermain. Kuning kerapkali tak mengerti mengapa ada yang mau komit
pada sesuatu yang tidak ada kesenangan di dalamnya.Kuning jarang mau
terikat.<br />
<br />
nah, mana kah karakter kamu?<br />
sumber: www.rezailham.heck.in</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0Yogyakarta, Indonesia-7.797224 110.36879699999997-7.923077 110.20743549999997 -7.671371 110.53015849999997tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-35736563991039358092013-06-09T17:38:00.002+07:002013-06-09T17:44:23.085+07:00Mengantisipasi Ketidakcocokan Terhadap Pasangan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<img height="300" id="irc_mi" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9eoyFwZ8fIi-7e7tpsFgRkXybYR92EqYdLjdgatw3XtQT4V8Ljv4kl5XJdiulIFWtNHIDPeRRr2hp1EYfJwIhdyqJURvDejxlDtV4bqau8hRnMGpnmNQ461tXHmmZ_Q6cvJh4yuQFAKrM/s400/pacaran1.jpg" style="margin-top: 65px;" width="400" /><br />
Dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis, ada kalanya terjadi
perselisihan akibat ketidak sepahaman masing-masing. Salah-salah hal
semacam ini dapat memacu keributan bahkan putusnya hubungan. Nah,
pastinya anda tidak ingin bukan hubungan yang anda pelihara sekian lama
harus kandas di tengah jalan? So, bagaimana cara mengantisipasinya?<br />
<br />
Di
blog ini saya akan mengajarkan anda berfikir secara realita,
menyederhanakan suatu masalah, tidak melibatkan terlalu banyak
perasaan/hati tapi juga masih memakai otak. Ketidakcocokan memang hal
yang manusiawi, tapi tidaklah tepat jika itu ada dalam suatu hubungan.
Idealnya, 2 insan manusia bisa menjalin hubungan tandanya mereka berdua
memiliki kecocokan. pertemanan saja terlahir akibat kecocokan satu-sama
lain, bagaimana mungkin hubungan asmara tidak? jadi jika pasangan anda
memutuskan hubungan dengan alasan ketidakcocokan, itulah bulshitt.<br />
Biasanya,
akhir dari suatu hubungan adalah akibat dari adanya pertengkaran.
Pertengkaran ini selalu disebut-sebut sebagai katidakcocokan. Pernahkah
ketika terlibat pertengkaran, anda mendengar pasangan anda memaki-maki
sambil mengomel "Sudahlah, kita memang tidak cocok mendingan kita
putus!' jika demikian, tentu ini adalah sebuah kalimat yang sia-sia dan
terlalu beremosi. jika anda lalu mengiyakan, tandanya anda sama bodohnya
dengan pasangan anda. Nah, yang perlu dilakukan untuk menangani masalah
ini, adalah STOP pemahaman anda tentang ketidakcocokan. Pertengkaran
atau perselisihan, bukan tanda anda tidak cocok dengan pasangan.
Melainkan, anda dan pasangan anda mungkin sedang mengalami stress atau
sejenisnya sehingga semua dianggap salah. Bisa juga karena beberapa
sikap anda atau pasangan anda yang membuat semuanya tidak berjalan
baik-baik saja. oleh karenanya anda harus menjaga sikap agar hubungan
anda tetap aman dan nyaman.<br />
Berikut ini adalah sikap yang perlu anda hindari dalam membina suatu hubungan:<br />
<br />
<b>Egois</b><br />
Siapapun
mempunyai sifat egois. Tapi, kadar/levelnya berbeda-beda. jika sifat
egois ini keterlaluan, maka ini bisa menjadi suatu penyebab antara anda
dan pasangan menjadi ribut. Ingat bahwa hubungan yang sedang anda jalin
bukan untuk diri anda sendiri, tetapi untuk anda dan pasangan. Dalam
kondisi tertentu, ‘mengalah’ adalah hal yang terbaik.<br />
<br />
<b>Cemburu</b><br />
Ketika
anda sedang melihat pasangan dengan cewek/cowok lain, jangan langsung
naik pitam! Kalaupun anda cemburu, tanyakan secara baik-baik siapa orang
tersebut. Setelah anda menanyakan mengenai hal tersebut, tidak ada
salahnya berterus terang, “Say.., aku tadi jealous banget ngeliat kamu
jalan sama cowok/cewek tadi. Tadi itu siapa ya..?”. Sekedar untuk
memperlihatkan rasa sayang anda, wajar jika anda mengatakn bahwa anda
merasa cemburu ketika melihat pasangan bersama orang tersebut<br />
<br />
<b>Tertutup</b><br />
jika
anda suka memendam perasaan yang sebenarnya harus anda katakan, ya
katakan saja. Cobalah untuk terbuka. Ceritakan hal-hal yang anda
rasakan. Mungkin anda ada suatu pertanyaan, rasa curiga, atau mungkin
ada sesuatu hal dimana anda ingin melibatkan pasangan. Dengan selalu
berbicara terbuka dapat menciptakan perasaan saling pengertian. Dan juga
dengan keterbukaan pasangan dapat mengerti keadaan anda yang
sebenarnya.<br />
<br />
<b>Kurang perhatian</b><br />
Kurang
perhatian karena sibuk harus menyelesaikan tugas kuliah, atau sibuk
dengan pekerjaan yang harus segera diselesaikan, itu adalah sebuah
keharusan!. Tapi jangan mentang-mentang sibuk, anda melupakan pasangan
anda. Kini jaman sudah canggih, jadi sms kek, atau telfon pasangan anda.
Dengan itu anda dapat menghilangkan rasa curiga, perasaan negatif
thinking, dan juga sekaligus mengurangi rasa kangen. Buktikan bahwa anda
masih peduli dengan pasangan anda.<br />
<br />
<b>Suka main Api</b><br />
Jika
anda ingin hubungan anda baik-baik saja, jangan suka main api! Main api
bisa menyebabkan anda main hati dengan perempuan/laki-laki lain, yang
akhirnya menyebabkan hal-hal yang tidak pernah anda duga sebelumnya.
Selain itu, ini juga dapat melindungi anda agar terhindar dari image
‘mata keranjang’, dan juga agar pasangan tidak beranggapan bahwa
ternyata hubungan anda dan dia ‘tidak serius’. Ingat, Api kecil menjadi
kawan, tapi kalau sudah besar jadi lawan lho!<br />
<br />
<b>Pembosan</b><br />
Setiap
hubungan pasti akan terfikirkan mengenai masalah yang satu ini. Selain
itu rasa bosan kadang-kadang menjadi sebuah ketakutan diantara anda dan
pasangan, apalagi jika anda sedang berada dalam sebuah hubungan yang
serius. Maka dari itu, sedikit banyaknya anda punya cara tersendiri
bagaimana caranya agar tidak bosan. Misalnya, sesekali coba jalan-jalan
dengan pasangan ke tempat yang belum pernah anda kunjungi, mengajaknya
untuk melakukan kegiatan yang menjadi hobi anda berdua, pergi ke tempat
favorit anda, atau bisa juga memberikan jarak waktu (kesempatan) untuk
sendiri dulu atau tidak bertemu dengannya.<br />
<br />
well, mungkin itu cukup
masuk akal untuk diperhatikan, bagi anda yang merasa tidak cocok
terhadap pasangan. Sekali lagi, ketidakcocokan itu tidak pernah ada
kecuali jika jalan pikir anda yang mengatakan demikian. Percayalah bahwa
anda dan dia adalah pasangan yang amat cocok dan serasi. Jika sesekali
terlibat pertengkaran, itu manusiawi, dan anda dapat mencegahnya. :)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-12156542133542056352013-06-07T13:06:00.001+07:002013-06-07T13:06:35.994+07:00Cara Menetapkan Tujuan Berkarir<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<img height="213" id="irc_mi" src="http://257186453.r.cdn77.net/wp-content/uploads/2013/02/profesi.jpg" style="margin-top: 53px;" width="400" /> <br />
<div style="text-align: justify;">
Setiap orang tentunya ingin mempunyai karir yang sukses. Untuk
mencapainya, ada beberapa cara yang perlu diperhatikan. Salah satunya
menetapkan tujuan dalam perencanaan karir, karena tujuan karir itu
sendiri adalah sesuatu yang ingin dicapai seseorang di masa depan
sebagai tolok ukur keberhasilan karirnya. Seperti dikutip oleh About,
terdapat beberapa cara menetapkan tujuan dalam perencanaan karir. Simak
caranya berikut ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Tetapkan Tujuan Jangka Panjang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kamu merupakan tipe orang yang ‘go with the flow’ atau menjalani
sesuatu apa yang ada saat ini, harus segera diubah. Kamu perlu memiliki
strategi atau perencanaan dalam mengembangkan karir. Salah satunya
dengan menetapkan tujuan jangka panjang. Hal tersebut untuk membantu
Anda mempunyai gambaran akan jadi apa nantinya atau berkarir di mana dan
sebagai apa dalam waktu tiga sampai lima tahun ke depan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Tetapkan Tujuan Jangka Pendek</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kamu juga perlu tetapkan tujuan untuk jangka pendek. Tujuan ini yang
harus dapat dicapai dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun kedepan.
Tujuan jangka pendek merupakan dasar-dasar contoh tujuan karir yang kamu
ikuti untuk membantu kamu dalam cara yang kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agar kedua tujuan tersebut dapat tercapai, ada enam kriteria yang perlu diterapkan dalam tujuan kamu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>- Dibayangkan</i></b>: Kamu harus bisa membuat tujuan karir tersebut ke dalam kata-kata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>- Tercapai</i></b>: Kamu perlu memiliki energi dan waktu untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>- Percaya</i></b> : Percayalah bahwa kamu dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>- Meraihnya dalam Waktu Tertentu</i></b>: Kamu harus mampu menyatakan berapa lama bisa meraih tujuan yang ingin dicapai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>- Ditetapkan Secara Jelas:</i></b> Ketahui persis apa tujuan kamu sebenarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-<b><i> Fleksibel</i></b> : Harus bersedia mengubah tujuan kamu sesuai kebutuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah mendefinisikan dengan baik tujuan jangka panjang dan jangka
pendek, kamu dapat terus mengembangkan rencana karir. Rencana karir akan
menampilkan semua tujuan kamu dan langkah-langkah yang harus diambil
untuk menjangkaunya. Jika tujuan sudah memenuhi kriteria yang tercantum,
maka akan lebih mudah untuk berhasil mencapainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
sumber: <a href="http://wolipop.detik.com/read/2012/04/03/180208/1884317/1133/cara-menetapkan-tujuan-jangka-pendek-panjang-dalam-karir?w993301856" target="_blank">wolipop.com</a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-661374632836685576.post-70358663662131146122013-06-03T16:18:00.002+07:002013-06-09T17:41:45.310+07:00Menanggapi Cewek Nangis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<img height="260" id="irc_mi" src="http://informasikan.com/wp-content/uploads/2013/03/Kesalahan-Yang-Dilakukan-Pria-Ketika-Wanita-Menangis.jpg" style="margin-top: 40px;" width="400" /><br />
tidak semua laki-laki bisa meladeni pasangannya yang sedang menangis, sebagian besar dari mereka merasa bingung, kewalahan bahkan tidak sabar kala menghadapi ceweknya menangis. anda termasuk salah satunya? berikut ini tips menanggapi cewek yang lagi nangis:<br />
<br />
<ol>
<li><b>Jangan banyak bicara.</b> kategori cewek nangis itu beda-beda, yang jelas bagi cewek menangis adalah bahasa tubuh yang lahir dari emosi yang sangat dalam. bisa bermakna ketulusan, perasaan bersalah, haru, penyesalan atau kemarahan yang tertahan. berlakulah tenang, dan jangan banyak bicara. semakin anda banyak bicara, cewek akan semakin deras tangisannya.</li>
<li><b>Jangan paksa dia bicara</b>. saat menangis, cewek gak bakal bisa ngomong. semua yang ingin dia sampaikan hanya bisa tertuang melalui air mata. hal ini biasanya terjadi bagi cewek yang sulit mengendalikan dirinya ketika menangis. bahkan bagi cewek yang bisa mengendalikan dirinyapun akan cenderung merasa kesulitan jika harus berbicara sambil menangis. memaksa dia ngomong saat nangis adalah "wasting time"</li>
<li><b>Pegang tangannya</b>. ketika menangis, cewek berada dalam taraf diri paling rapuh. dengan memegang tangannya, anda akan membantu memberinya kehangatan yang menguatkannya.</li>
<li><b>Sapu air matanya.</b> setelah berhasil menguatkannya, berikan bukti bahwa anda sangat memperhatikan dan mempedulikannya. yakinkan bahwa andalah yang selalu ada untuknya dalam keadan apapun. sapu halus air matanya, usahakan jangan pakai sapu tangan atau tisue. cukup tangan kosong agar pasangan anda merasakan kelembutan jemari anda ketika mengusap air matanya.</li>
<li><b>Peluk dia.</b> tips ini tidak begitu di anjurkan ketika cewek masih dalam emosi puncak setinggi-tingginya. karena pasti dia akan memberontak dan tambah marah. lakukan ketika dia sudah mulai mereda dalam tangisnya. sebuah pelukan hangat akan memberikan kesan bahwa anda adalah orang yang patut melindunginya. jika asumsinya dia yang bersalah, maka pelukan anda mampu meyakinkannya bahwa anda telah benar-benar memaafkannya dan ingin keadaan kembali seperti semula. jika konteks anda yang bersalah maka pelukan anda akan berkesan bahwa anda benar-benar menyesal, dan tulus meminta maaf karena tak ingin kehilangan dia sebagai pasangan anda. anda akan terlihat begitu tulus mencintai.</li>
<li><b>Tetaplah duduk dan jangan pergi.</b> kebanyakan cowok gak sabaran kalo liat ceweknya nangis. biasanya malah pergi dan kesal sendiri. jika anda bijak, anda tak perlu melakukan ini. apapun masalahnya, ketika cewek nangis, dia hanya ingin dimengerti. jadi andalah yang perlu bersabar. cewek kala sedang menangis, walau ia tak mampu mengucapkan apa-apa hatinya selalu ingin anda tetap disitu menemaninya.</li>
</ol>
intinya, ketika cewek menangis ia sedang ada dalam emosi yang terdalam, sebaiknya anda jangan terpancing ketidaksabaran dan amarah. anda mungkin akan kesal dan kewalahan, tapi sebagai lelaki sejati ada baiknya anda bersabar dan mengalah sebentar sampai ia bisa benar-benar tenang. setelah tenang, mulailah membicarakan masalah kalian dan giliran anda mengungkapkan keluh kesah anda dalam masalah tersebut. sentuhan anda terhadapnya dan bahasa tubuh yang tenang akan membantu menciptakan suasana santai dan tidak tegang. :)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00615634415320798176noreply@blogger.com0Yogyakarta, Indonesia-7.797224 110.36879699999997-7.797224 110.36879699999997 -7.797224 110.36879699999997