Kamis, 27 Agustus 2015

Kenapa Aku Jomblo??? :(

hauuyyyy.... :D
Sohib-sohib gue pada protes gegara dari kemarin topiknya mantan terus, So serial curcol "Mantan Oh Mantan" nya di pending dulu ya, biar gak bosen juga. wekekeke So.. here I'm.. kali ini ngebahas Jomblo saja dulu, jombloers kalau gak kuat dengan tekanan ini boleh exit kok, :p 

Jomblo adalah sebuah penyakit yang udah menjadi sindrome, hehe kenapa penyakit? karena Jomblo itu sakiiiittt.. (kata kebanyakan orang sih) haha tapi banyak jomblo-jomblo yang bilang kalau ini adalah pilihan. Terserah deh ya, apapun alasan.nya bagi gue jomblo dimanapun ya sama aja. Ini bukan pengalaman gue pribadi sih, karena gue jarang banget jomblo (iya, gue musti bangga :p) tapi jangan salah lho, lingkungan gue juga lingkungan "Kawah Jomblo" sohib-sohib gue banyak pula yang jomblo makanya jangan heran sohib-sohib gue pada protes pas ngebahas mantan, karena kebanyakan belum pada move on, wekekeke (hampuraaaa braayyy,,, :p)

Jomblo, pada intinya adalah sebutan bagi orang yang tidak memiliki pasangan. kebanyakan orang mengatakan Jomblo adalah status yang paling ngenes, nah yuk kita "telanjangi" bersama topik ini. menurut gue pribadi, sebenernya tidak ada yang salah dengan jomblo, dan gue selalu bertanya-tanya kenapa "stastus jomblo" seolah-olah adalah sesuatu yang tabu. Menurut gue, sebab-sebab jomblo ada tiga, yaitu karena keputusan, prinsip, atau karena tak ada pilihan.

Diluar itu semua, tentunya latar belakang turut berpengaruh. Seseorang dengan keputusan untuk jomblo bisa jadi hal ini karena perasaan trauma yang ada dalam dirinya, trauma karena begitu tersakiti sehingga masih enggan untuk mulai berhubungan dengan orang lagi. Kemudian terlalu lelah, lelah dalam memilih karena tak kunjung mendapatkan yang cocok bisa jadi penyebab anda berkeputusan untuk jomblo, atau mungkin justru anda terlalu memilih? makanya jadi lelah sendiri yee kaaan??

Kenapa sebagian orang memandang jomblo adalah prinsip? keputusan dan prinsip sebenernya tipis juga sih bedanya, tapi kalo menurut gue keputusan lebih karena sudah ada pengalaman, sehingga memutuskan untuk jomblo sementara waktu. Naaah, kalau prinsip bisa jadi seseorang ini justru belum punya pengalaman apapun soal percintaan. Mungkin dia yang sejak kecil dilarang pacaran olah orang tuanya, ditekan untuk menunjang karier dulu, selalu disibukan dengan belajar dan kegiatan-kegiatan yang menunjang kariernya, atau karena sudah terlanjur punya idealisme bahwa pacaran hanya akan mengganggu karier, "nanti saja kalau udah mateng" begitu katanya. Boleh sih, berprinsip begitu, tapi buat gue serem juga. kalau kelamaan keburu tua, makin sulit deh. wakakaka. Nah, kalau sudah berbicara soal agama udah beda ceritanya ya, misal dalam islam kan tdk boleh pacaran. So, gak heran mereka berprinsip untuk jomblo dulu dan langsung menikah setelah bertaaruf (ini beda konteks ya saudaraaaa :D)

Nah, yang terakhir ini yang paling kasian banget. Karena sudah tidak ada pilihan. ah yasudalah, gak usah diperbincangkan lagi apa maksudnya. You know what I mean laaaaa... :p

yang jelas, ketiga tipe jomblo berdasarkan penyebabnya, perlu waspada juga. Terlebih bagi kalian yang memilki pandangan ingin segera menikah atau berpandangan bahwa pasangan hidup itu penting. Ada baiknya, keputusan untuk menjomblo segera di akhiri. Mulailah membuka pergaulan, dengan banyak orang baik sejenis atau lawan jenis (maksud sejenis, bukan berati percintaan sejenis lho ya, boleh sih tapi kalau lo masih taat beragama lebih baik jangan :p). Dengan kamu banyak bergaul maka kamu akan mendapatkan banyak teman baru, suasana baru dan kesempatan baru. Jangan lupa membuka hati, dan move on!! ingat, bahwa masa lalu hanya sedikit pengaruhnya terhadap masa depanmu, yang lebih berpengaruh adalah masa kini, bagaimana kamu menentukan langkah untuk menciptakan masa depanmu sendiri. Jangan terpaku baper sama mantan, itu gak bikin lo jadi lebih baik. Dan buat yang jomblo karena tak ada pilihan lagi, tetap semangat. Jodoh ada di tangan Tuhan, tapi jika tidak segera kau ambil akan tetap ada di tangan Tuhan. Makanya diminta, trus berusaha mengambilnya. Tetep Keep Smile ya mbloooo...

Terakhir, buat kalian yang udah punya pasangan.. Inget para jomblo juga punya hak yang sama dengan kalian dalam berbahagia. Kebanyakan jomblo jadi punya sindrome psikologis "ngenes" jusru karena perlakuan orang-orang disekitarnya, seperti dibully, selalu di bom bardir dengan pertanyaan "kapan nikah?" "mana pacarnya?" "kok sendirian aja" dan sejenisnya, atau hanya sekedar meledek, "dasar lo jones!" gileeeee... hal-hal semacam itu bikin jomblo jadi tertekan, menimbulkan trauma yang berkomplikasi, dan membuat image JOMBLO jadi jelek, jadi menakutkan, dan bikin alergi semua orang. Padahal JOMBLO gak salah apa-apa,,, huhuhuhu :( dan jomblo juga merupakan hak setiap orang, Jomblo bukan musibah, dan bukan sesuatu yang buruk. hehehe :D


So, bagaimana jomblo menurut kamu? :D


eitsss, Keep Smile ya Mbloooo,,,, :* :* :D :D

Selasa, 25 Agustus 2015

Part 2 Jangan Lupakan Mantan

yeaay... kini sudah hadir Part 2 dari serial curhat "Mantan Oh Mantan" yang gue beri judul "Jangan Lupakan Mantan"

Mantan, satu makhluk ini yang dijamin bisa bikin lo semua galau ketika mengingatnya. Karena itu, banyak orang yang begitu depresinya (ketika disakiti) sampai ingin hilang ingatan biar gak keinget tuh mantan? ada apa sih tentang mantan? yang takut galau boleh exit yaaaa... :D


seperti yang pernah gue jelasin di Part 1, soal mantan gue yang banyak... meski punya banyak mantan, diantara mereka tak satupun yang gue lupakan (kalau elu kebetulan mantan gue, noh camkan!) :p why? karena gue gak pernah dibikin galau sama mantan! hahaha, gak sepenuhnya sih kadang-kadang galau juga. tapi pas inget pacar, jadi nyengir sendiri takut si pacar jealous. wekekekek

Dari sudut pandang gue, yang gue yakin menurut lo ini pasti salah, gue memandang mantang sama pacar dalam derajad yang sama. why? ya karena pacar gue belom jadi suami gue. kalo udah jadi suami bakal beda ceritanya. Pacar, seserius apapun elu tetep ada peluang putus entah berapa jumlah kemungkinan.nya tergantung besarnya prosentase keseriusan lu berdua. Intinya, pacar lu itu tetep berpeluang jadi mantan lu juga. Jadi, gak ada bedanya sama mantan-mantan lu yang lain. mantan itu adalah pacar di masa lalu, dan pacar lu sekarang ya pacar di saat ini, pacar lu di masa yang akan datang juga bisa jadi orang lain alias bukan pacar lo sekarang. Nah... apa bedanya? *menurut gue.

Balik ke topik, kenapa gue bisa bilang jangan lupakan mantan? karena bagaimanapun juga, mantan adalah salah satu orang yang membawa lu sejauh ini. Pencapaian lu sekarang ini juga gak lepas dari pengaruh mantan. Contohnya gue, dari awal nyari pacar gue udah punya segudang spesifikasi yang gue cari, salah satunya adalah "hebat" semua mantan gue "hebat" dalam bidangnya masing-masing. itu yang gue cari,  yaitu adalah untuk memotivasi gue. Semua yang mereka punyai akan jadi motovasi gue. Karena gue ngerasa gue ini adalah bibit unggul, maka gue nyari pacar yang bibit unggul juga. hahahaha Tujuan.nya agar si mantan tak hanya dapat memotivasi (baik langsung/tidak) ketika masih pacaran aja, tapi ketika udah jadi mantan tetep harus bisa memotivasi gue. Inilah arti kehidupan, kita harus bisa memanfaatkan orang lain demi kepentingan kita. hahaha.

Oke gue jelaskan, contohnya dulu gue pacaran sama si X yang dia hebat dalam Fisika. Nah, kebetulan gue bego banget soal fisika dan sangat tidak suka pelajaran itu. Alhasil, gue selalu jadi bulan-bulanan guru fisika. entah yang di omelin atau di hukum. heuheuuuu Makanya, gue butuh seseorang yang bisa memotivasi gue agar gue bisa suka sama fisika. Makanya ketika ada "ahli" fisika datang nembak gue ya gue terima aja, toh ada untungnya buat gue jadi lebih pinter fisika, ditambah anaknya juga cukup rupawan. haha akhirnya, gue berhasil lulus UTS mapel Fisika tanpa remidi, karena tiap pulang sekolah kami pacaran di bawah pohon ketepeng sekolah sambil buka-bukaan dan bugil. eeehh salah fokus, maksudnya buka buku fisika dan menguliti sampai bugil/tuntas soal-soal fisika. akhirnya, gue naik satu step di bidang ini. Ketika udah putus pun, dia tetep jadi motovator gue. Begini, ketika kelulusan tiba dia dapet nilai fisika terbaik satu sekolah dan itu membuatnya diterima di kampus bergengsi di Depok sana, sebut saja UI. Sebagai mantan, gue juga ngerasa kalau gue ini gak kalah cerdas ama dia. Pokoknya gimanapun caranya gue juga harus bisa masuk di universitas bergengsi, malu dong gue kalau sampe kalah sama dia. Secara dulu dia udah nyakitin gue, dan sebagai orang yang disakiti gak sepatutnya gue menunjukan kelemahan gue, gimana caranya gue harus "hebat" biar dia nyesel udah mutusin gue. hahaha Akhirnya, dengan penuh perjuangan, air mata, dan darah yang mengalir deras gue ketrima di univ paling bergengsi se Indonesia yang letaknya di Jogja, jangan disebutkan, sebut saja UGM. Itu cuma secuil contoh, masih banyak hal lain.nya. Intinya, keadaan gue yang sekarang menurut gue udah lebih sukses dan lebih baik dibanding gue yang dulu, dan semua itu juga gak lepas dari pengaruh mantan-mantan gue yang sekarang udah jadi orang-orang keren juga. Dan tentunya, pacar gue yang sekarang juga banyak mendukung biar kita berdua bareng-bareng jadi keren.

So, jangan pernah lupain mantan. Karena dia berjasa dalam kehidupan elu. Melalui dia, lu jadi ngerti dan lebih paham cara memperlakukan orang, cara mencintai, dan karena dia lu menemukan orang yang tepat (yang sekarang ada disamping elu) dan satu saran gue, selalu cari "BIBIT UNGGUL" demi hidup lo yang lebih baik. :D semangat ya gais, jangan terlalu baper sama mantan yah... :*

Kamis, 20 Agustus 2015

Mantan oh Mantan

yeaaay... seneng terhubung lagi dengan blogger, setelah sekian tahun vacum dan kini berjumpa kembali.. :D (maklum gue orang yang seneng nulis tapi males banget kalo mau nulis, haha) post pertama gue setelah selama ini, soal mantan. Karena jujur aja, ide menulis lagi/ ngeblog gara-gara barusan keinget mantan. :D


PART 1
Banyak Mantan Tidak Berarti Player

jujur, gue adalah salah satu orang yang punya banyak mantan. Mantan "RESMI" gue ada 8, resmi artinya saat itu gue emang niat pacaran alias "serius pacaran" . wait, maksud serius disini, waktu itu meski planning gue belom sampe jenjang pernikahan, tapi gue ngejalani hubungan itu dengan serius. serius berhubungan, bukan cuma maenin perasaan orang. hehehe... nah tapi jangan salah, gue juga orang yang cukup bermain-main. jadi mantan gak resmi gue juga gak keitung jumlahnya, belum lagi yang cuma cem-ceman dan PHP2an.. korban gue banyak banget. orang yang gak ngerti, mungkin cenderung bilang gue player. but it's not problem. 

Sekedar sharing, dan tidak direkomendasikan untuk dicontoh. Ketika gue punya pacar, kadang gue masih di deketin banyak cowo. gue yang orangnya dasarnya sangat humble dan easy going oke-oke aja dapet kenalan baru, temen baru, atau temen lama yang tiba-tiba deket. Sebisa mungkin gue jaga perasaan gue agar tidak kebablasan karena gimanapun juga status yang notabene gue adalah pacar orang harus gue hargai. tapi kadang, mereka berprasangka lain tentang perhatian/sikap baik gue. meski gue gak tahu kalau mereka suka sama gue, mereka ngerasa gue ngasih harapan. ketika nembak, dan guetolak mereka ngatain gue Miss PHP. Mungkin cowok musti belajar ya, jenis-jenis perhatian cewe dan jangan terlalu ngarep atau ke-GRan. Nyebelinnya, kalo di judesin/dijutekin gue dibilang sok kecakepan. Mereka sendiri terlalu berani ngedeketin gue yang udah punya cowo. Di luar semuanya, mungkin gue juga salah karena tidak bisa memilih sasaran yang tepat untuk sikap-sikap baik baik gue, alhasil sikap baik gue di anggap harapan sama cowo yang lagi ngedeketin gue. ya Nasiiiiiib..


Oke, balik lagi ke "Mantan Resmi". gue punya mantan resmi 8, semuanya ganteng dan berkesan. Gue sering dibilang player, gara-gara sering putus dan jadian. Player darimana??? otak lo bolong??? bagi gue, berhubungan itu juga merupakan proses belajar, dan tergantung bagaimana pandangan kita mengenai pacaran. Bagi gue, pacar adalah teman yang paling dekat, paling dipercaya, yang bisa jadi kakak, adik, ayah, dan ibu. sahabat multifungsi dan yang pasti motivator buat gue. Makanya, gue juga gak sembarangan milih pacar. gue punya sederet spesifikasi yang jadi pertimbangan. Sebisa mungkin gue cari orang yang "bener" karena kalo orang gak bener pasti gak bisa membimbing gue, baik secara agama atau sosial. Selain itu, bagi gue pacaran juga merupakan ajang pencarian orang yang tepat. Nah, kita bisa tau orang itu tepat atau tidak, ya kita harus mencoba kan? kita harus menjalani dulu baru kita bisa tau orang itu tepat dan cocok atau tidak untuk kita. selama berhubungan dengan dia, kita akan belajar cara memahami dia, cara memperlakukan dia, mempelajari sifatnya, dan hal-hal baru lain yang mungkin belum kita jumpai. Melalui proses itu, pasti akan lahir banyak cerita dan ada banyak hal yang terjadi. Dari situ kita bisa menilai orang itu cocok atau tidak. Kalau sudah gak cocok, dan usaha untuk cocok gagal ya tinggalin, selesaikan hubungannya untuk apa dilanjutkan. jadi ya putus. cocok itu kan kita yang menciptakan, ketika ada ketidak cocokan adalah hak kita untuk menjadikan itu menjadi cocok dan mempertahankan hubungan atau kita putuskan untuk diakhiri. "Jika masih percaya dan kuat pertahankanlah, jika tidak akhirilah" itu motto gue. Ketika gue mutusin cowo gue, pasti udah melalui banyak pertimbangan dan hasilnya memang tidak cocok (tapi lebih seringnya gue yang diputusi sih)

So, mantan banyak bukan berarti player, karena untuk mencari orang yang tepat kita harus berani mencoba dan bertemu orang yang gak tepat. Jangan takut memulai hubungan ya gais, kalau emang kandas terus dan akhirnya mantannya banyak, its oke wae