Rabu, 13 November 2013

Surat Cinta Untuk Matahari


Hari lalu pernah memberitahuku, "Sungguh, jangan lagi kau usik aku. Aku hanyalah sebagian masa lalumu yang telah kau lewati bukan? maka urusanmu adalah hari ini dimana kau berkisah dan hari esok dimana kau bertanggungjawab menulisnya"

Mendengarnya aku hanya sedikit bergumam, "Bagaimana mungkin, aku meninggalkan hari laluku..."

Kemudian Ia berkata kembali, "Sungguh, kau tidak pernah meninggalkan aku. tapi yang sepantasnya adalah kau harus menatap hari depanmu. jika kau terus mengusiku, maka demi matahari dan bulan kau adalah orang yang rugi. Jadikanlah aku sebagai pelajaran, jadikan aku sebagai kenangan, jadikan aku sebagai pengalaman yang memacu langkahmu menuju hari depanmu, tapi jangan jadikan aku kiblat..."




Hingga saatnya aku berani melanjutkan kisah.....
Dan berikut kupamerkan surat cinta untuk matahari...

Dear, Matahari...

kini aku tengah jauh darimu, dan aku benar-benar merindukanmu kau tahu?
Oh iya, bolehkah aku memanggilmu sayang?

Sayang, aku tahu kini kau sedang tidak baik-baik saja. Aku tahu berjuta-juta keluhmu, yang bahkan belum kau bagikan padaku... aku merasakannya, tepat seperti apa saja yang kau rasakan..
Sumpah, tak ada yang lebih membahagiakan dalam hidupku kecuali aku melihatmu bahagia. Kebahagiaanmu, bukan sekedar keinginan yang ingin aku lihat...
Meski aku tak berani menjanjikan, aku akan bisa membahagiakanmu,

Tapi, apapun keluh dan kesahmu..
aku hanya ingin kau ingat...
Bahwa Kau adalah MATAHARI
sosok yang kuat dan bersinar...

Bahkan jutaan orang memandangmu takjub saat terbit dan tenggelamnya engkau...
pertanda bahwa dunia setia, menyambut kedatangan dan mengantarkan pada istirahatmu..
kata mereka, kau begitu indah...
dan aku ingin menjadi bumi,
selalu mengirimu kemanapun kisahmu berlalu..
demikianlah aku,
aku membutuhkanmu...

Apapun itu matahari,
sinar dan kehangatanmu dirindukan...
tanpamu, tiada yang bisa hidup di alam ini..
kuatkanlah dirimu, dan tetaplah bersinar....
pada dunia, dan pada hatiku...

Inilah lanjutan kisahku, yang sedang bermimpi menjadi bumi...
Semoga matahari membacanya... meski aku tidak pandai berkata-kata...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar